Presiden Suriah Bashar al-Assad, Sabtu, hadir di antara ratusan mahasiswa untuk meresmikan monumen di Damascus University, untuk menghormati mahasiswa yang gugur, demikian laporan media.
Laporan tersebut tak memberi perincian lebih lanjut, tapi kehadiran Presiden Suriah itu dilakukan untuk memperlihatkan penghormatan bagi mahasiswa Suriah yang gugur selama krisis dua tahun di negeri tersebut.
Di satu foto yang disiarkan oleh Kantor Media Presiden, Bashar terlihat dikelilingi ratusan mahasiswa saat ia berusaha berjalan memasuki gedung universitas, demikian laporan Xinhua.
Pada Maret, tembakan mortir menghantam Fakultas Teknik Arsitektur di Damascus University, dan menewaskan 15 mahasiswa.
Pada Januari, bom menghantam University of Aleppo di Suriah Barat-laut dan menewaskan sedikitnya 82 orang.
Bashar belum lama ini lebih sering tampil di depan publik sebagai upaya untuk memperlihatkan kepercayaan diri saat tentaranya membuat kemajuan dalam memerangi aksi pemberontak bersenjata yang didukung Barat di seluruh negeri tersebut, terutama di wilayah tengah.
Pada 1 Mei, Bashar mengunjungi para pekerja di Stasiun Listrik Umayyah, yang berada di Taman Tishreen di Damaskus, untuk memperingati Hari Buruh bersama para pekerja.
Kemunculan Presiden yang menghadapi kemelut itu pada Sabtu, juga dilakukan saat banyak laporan beredar mengenai serangan-udara baru Israel yang mengenai satu posisi di dalam Suriah.
Israel dilaporkan telah mengonfirmasi serangan udara yang ditujukan kepada rombongan senjata yang diduga dikirim untuk kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah.
Suriah belum mengomentari peristiwa itu, yang, jika benar, akan menjadi serangan udara kedua Israel terhadap sasaran di Suriah selama krisis di negeri tersebut.
Pada Januari, militer Suriah menyatakan satu serangan udara Israel ditujukan ke satu pusat penelitian militer di Daerah Jamraya, sebelah barat-laut Damaskus.
Pemerintah Suriah menuduh Israel berusaha memudahkan misi gerilyawan bersenjata di lapangan.
s
Laporan tersebut tak memberi perincian lebih lanjut, tapi kehadiran Presiden Suriah itu dilakukan untuk memperlihatkan penghormatan bagi mahasiswa Suriah yang gugur selama krisis dua tahun di negeri tersebut.
Di satu foto yang disiarkan oleh Kantor Media Presiden, Bashar terlihat dikelilingi ratusan mahasiswa saat ia berusaha berjalan memasuki gedung universitas, demikian laporan Xinhua.
Pada Maret, tembakan mortir menghantam Fakultas Teknik Arsitektur di Damascus University, dan menewaskan 15 mahasiswa.
Pada Januari, bom menghantam University of Aleppo di Suriah Barat-laut dan menewaskan sedikitnya 82 orang.
Bashar belum lama ini lebih sering tampil di depan publik sebagai upaya untuk memperlihatkan kepercayaan diri saat tentaranya membuat kemajuan dalam memerangi aksi pemberontak bersenjata yang didukung Barat di seluruh negeri tersebut, terutama di wilayah tengah.
Pada 1 Mei, Bashar mengunjungi para pekerja di Stasiun Listrik Umayyah, yang berada di Taman Tishreen di Damaskus, untuk memperingati Hari Buruh bersama para pekerja.
Kemunculan Presiden yang menghadapi kemelut itu pada Sabtu, juga dilakukan saat banyak laporan beredar mengenai serangan-udara baru Israel yang mengenai satu posisi di dalam Suriah.
Israel dilaporkan telah mengonfirmasi serangan udara yang ditujukan kepada rombongan senjata yang diduga dikirim untuk kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah.
Suriah belum mengomentari peristiwa itu, yang, jika benar, akan menjadi serangan udara kedua Israel terhadap sasaran di Suriah selama krisis di negeri tersebut.
Pada Januari, militer Suriah menyatakan satu serangan udara Israel ditujukan ke satu pusat penelitian militer di Daerah Jamraya, sebelah barat-laut Damaskus.
Pemerintah Suriah menuduh Israel berusaha memudahkan misi gerilyawan bersenjata di lapangan.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar