Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan Israel bahwa gelombang kawasan sedang berjalan menuju ke arah pencabutan akar negara itu.
Hal tersebut diucapkan Ahmadinejad di saat menghadiri acara tahunan Hari Al-Quds di Teheran.”Saya jelaskan pada kalian, dengan Tuhan sebagai saksinya, sebuah gelombang maut tengah dalam perjalanan untuk mencabut akar Zionisme,” kata Ahmadinejad, seperti dilansir AFP, Minggu kemarin.
Dalam pidatonya itu, Ahmadinejad juga menuding Israel dan negara-negara Barat pendukungnya mengobarkan perpecahan di Timur Tengah. “Siapa yang senang dengan apa yang terjadi di Mesir dan Suriah?” kata Ahmadinejad seraya mengatakan bahwa Israel senang dengan pergolakan yang melanda negara-negara tersebut.
Ia menambahkan, tak ada tempat di kawasan Timur Tengah untuk negara Yahudi itu. Ini merupakan salah satu pidato publik terakhirnya sebelum lengser sebagai presiden. Ahmadinejad akan digantikan oleh Hassan Rowhani yang telah memenangkan pemilihan presiden Iran yang digelar 14 Juni lalu.
Peringatan tahunan Hari Al-Quds ditandai warga Iran dengan aksi-aksi demo, yang dipenuhi dengan pidato-pidato dan khotbah yang mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengecam Israel.
Senada dengan itu, Hassan Rohani yang baru dilantik sebagai Presdien Iran terpilih, Minggu< menyatakan Iran tetap menentang musuh abadinya, Israel. “Rezim Zionis adalah luka yang diderita selama bertahun-tahun di tubuh dunia Islam yang harus dibersihkan.
Dalam wilayah kita ada luka menahun dalam tubuh dunia muslim di bawah bayang-bayang okupasi tanah suci Palestina dan yang tercinta al-Quds (Yerusalem),” kata Rohani seperti dilansir Al Jazeera.
“Dalam aktualitasnya hari ini adalah pengingat bahwa muslim tak akan melupakan hak sejarah mereka (atas Yerusalem) dan akan melanjutkan untuk berdiri melawan agresi dan tirani,” imbuhnya.
Sementara menurut laporan BBC, kendati Rohani diharapkan dapat membawa perubahan, kemungkinan itu kecil. Pasalnya, dalam Republik Islam seperti Iran, yang menentukan keputusan akhir bukanlah Presiden, melainkan Pemimpin Tertinggi, dalam hal ini masih dipegang Ayatullah Ali Khameini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar