Arus mudik Lebaran dari Pelabuhan Merak, Banten ke Penyeberangan Bakauheni, Lampung, Minggu dini hari sudah mencapai puncaknya.
“Antrean panjang kendaraan maupun penumpang pejalan kaki di pelabuhan ini terjadi sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari,” kata kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesai Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto di Bakauheni, Minggu (4/8).
Sementara jumlah kendaraan yang diangkut kapal feri 7.097 unit terdiri atas sepeda motor 843 unit, mobil 4.432 unit, bus 546 unit, dan truk 842 unit. Kepada antara dijelaskan pada arus mudik tahun lalu pada H-3, jumlah penumpang mencapai 46.750 orang, sedangkan kendaraan berjumlah 7.739 unit.
“Sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari antrean panjang kendaraan memenuhi pelataran parkir di Pelabuhan Bakauheni, termasuk penumpang pejalan kaki” kata Heru Purwanto.
Sementara jumlah kendaraan yang diangkut kapal feri 7.097 unit terdiri atas sepeda motor 843 unit, mobil 4.432 unit, bus 546 unit, dan truk 842 unit. Kepada antara dijelaskan pada arus mudik tahun lalu pada H-3, jumlah penumpang mencapai 46.750 orang, sedangkan kendaraan berjumlah 7.739 unit.
“Sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari antrean panjang kendaraan memenuhi pelataran parkir di Pelabuhan Bakauheni, termasuk penumpang pejalan kaki” kata Heru Purwanto.
Berkurang
Perantau Minang yang pulang kampung (mudik) dari Jakarta saat lebaran pada tahun ini diperkirakan menurun dibanding 2012. Asumsi penurunan jumlah pemudik terlihat dari banyaknya bis tujuan Sumbar yang kosong, padahal puncak arus mudik telah terjadi Sabtu dan Minggu.
Seperti diakui Ahmad, salah seorang penumpang bis tujuan Padang, ia mengatakan bisnya masih banyak kosong.
“Bagian belakang masih kosong. Tidak terlalu banyak penumpang yang pulang” kata Ahmad yang ditemui Singgalang di Pelabuhan Merak, Minggu (4/8).
Zul, salah seorang pengemudi bis juga mengakui penurunan jumlah penumpang tujuan Sumbar. Ia mengatakan, jika dulu satu minggu jelang keberangkatan sudah penuh sebagian, sekarang malah banyak yang kosong berapa jam sebelum keberangkatan.
“Penurunan hampir mencapai 30 persen” katanya. Mereka menduga, bisa jadi urang awak banyak pulang dengan pesawat.
Untuk tujuan Padang, tiket bis dijual rata-rata di atas Rp500 ribu. Sedangkan untuk tiket pesawat H-7 sampai H-1 harga sudah di atas Rp1 juta.
Sedangkan menurut Sekjend Gebu Minang, Yulianto Syahyu, tahun ini memang banyak yang tidak pulang karena beberapa faktor. Seperti lebaran berdekatan dengan tahun ajaran baru yang banyak menguras keuangan perantau.
“Bisa jadi dalam rangka menghemat setelah tahun ajaran baru. Selain itu, kenaikan BBM juga memicu naiknya modal untuk pulang kampung” jelasnya.
Tahun ini acara pulang basamo juga tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnnya.
Di pelabuhan Merak puncak arus mudik sudah terjadi Minggu dini hari, antrean mobil di pintu tol mencapai 5 Km, namun menjelang Minggu sore sudah tidak sampai 1 Km.
Guna memastikan keamanan pemudik tujuan Sumbar, awal Ramadhan yang lalu anggota DPR RI Taslim menempuh 1.347 Km jalur darat. Taslim ingin melihat langsung kondisi lapangan dan keamanan, agar perantau Minang bisa selamat sampai di kampung halaman.
Dari data Kementerian Perhubungan, total jumlah pemudik tahun 2013 mencapai 30 juta orang. Para pemudik tersebut dibagi ke dalam dua bagian yakni pengguna kendaraan pribadi dan pengguna kendaraan umum.
“Total jumlah pemudik menggunakan kendaraan umum dan pribadi diperkirakan lebih dari 30 juta manusia,” ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Kamis (1/8).
Menhub mengungkapkan pada tahun ini diperkirakan jumlah yang melakukan perjalanan mudik menggunakan angkutan umum saja ada 18.098.837 orang. Sementara itu jumlah kendaraan pribadi yang akan dipergunakan untuk perjalanan mudik tahun ini adalah diperkirakan sebanyak 3.027.263 unit untuk sepeda motor dan mobil pribadi sebanyak 1.756.775 unit.
Menurut Menhub penyelenggaraan angkutan lebaran di Indonesia merupakan sebuah fenomena transportasi yang jarang ditemukan di negara lain.
Menteri Perhubungan pun menilai kondisi seperti ini menyebabkan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada, tidak mungkin memenuhi kebutuhan mobilitas yang terjadi sesaat dalam jumlah sebanyak itu.
Perantau Minang yang pulang kampung (mudik) dari Jakarta saat lebaran pada tahun ini diperkirakan menurun dibanding 2012. Asumsi penurunan jumlah pemudik terlihat dari banyaknya bis tujuan Sumbar yang kosong, padahal puncak arus mudik telah terjadi Sabtu dan Minggu.
Seperti diakui Ahmad, salah seorang penumpang bis tujuan Padang, ia mengatakan bisnya masih banyak kosong.
“Bagian belakang masih kosong. Tidak terlalu banyak penumpang yang pulang” kata Ahmad yang ditemui Singgalang di Pelabuhan Merak, Minggu (4/8).
Zul, salah seorang pengemudi bis juga mengakui penurunan jumlah penumpang tujuan Sumbar. Ia mengatakan, jika dulu satu minggu jelang keberangkatan sudah penuh sebagian, sekarang malah banyak yang kosong berapa jam sebelum keberangkatan.
“Penurunan hampir mencapai 30 persen” katanya. Mereka menduga, bisa jadi urang awak banyak pulang dengan pesawat.
Untuk tujuan Padang, tiket bis dijual rata-rata di atas Rp500 ribu. Sedangkan untuk tiket pesawat H-7 sampai H-1 harga sudah di atas Rp1 juta.
Sedangkan menurut Sekjend Gebu Minang, Yulianto Syahyu, tahun ini memang banyak yang tidak pulang karena beberapa faktor. Seperti lebaran berdekatan dengan tahun ajaran baru yang banyak menguras keuangan perantau.
“Bisa jadi dalam rangka menghemat setelah tahun ajaran baru. Selain itu, kenaikan BBM juga memicu naiknya modal untuk pulang kampung” jelasnya.
Tahun ini acara pulang basamo juga tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnnya.
Di pelabuhan Merak puncak arus mudik sudah terjadi Minggu dini hari, antrean mobil di pintu tol mencapai 5 Km, namun menjelang Minggu sore sudah tidak sampai 1 Km.
Guna memastikan keamanan pemudik tujuan Sumbar, awal Ramadhan yang lalu anggota DPR RI Taslim menempuh 1.347 Km jalur darat. Taslim ingin melihat langsung kondisi lapangan dan keamanan, agar perantau Minang bisa selamat sampai di kampung halaman.
Dari data Kementerian Perhubungan, total jumlah pemudik tahun 2013 mencapai 30 juta orang. Para pemudik tersebut dibagi ke dalam dua bagian yakni pengguna kendaraan pribadi dan pengguna kendaraan umum.
“Total jumlah pemudik menggunakan kendaraan umum dan pribadi diperkirakan lebih dari 30 juta manusia,” ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Kamis (1/8).
Menhub mengungkapkan pada tahun ini diperkirakan jumlah yang melakukan perjalanan mudik menggunakan angkutan umum saja ada 18.098.837 orang. Sementara itu jumlah kendaraan pribadi yang akan dipergunakan untuk perjalanan mudik tahun ini adalah diperkirakan sebanyak 3.027.263 unit untuk sepeda motor dan mobil pribadi sebanyak 1.756.775 unit.
Menurut Menhub penyelenggaraan angkutan lebaran di Indonesia merupakan sebuah fenomena transportasi yang jarang ditemukan di negara lain.
Menteri Perhubungan pun menilai kondisi seperti ini menyebabkan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada, tidak mungkin memenuhi kebutuhan mobilitas yang terjadi sesaat dalam jumlah sebanyak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar