Penampakan aneh muncul dari air terjun yang mengalir di Danau Bonney, Kawasan lembah McMurdo, Antartika. Air yang mengalir berwarna merah darah, sangat kontras dengan lingkungan sekitar yang didominasi dengan warna putih es.
Dilansir Foxnews, Selasa 4 Febuari 2014, air terjun dengan warna air aneh itu awalnya ditemukan tim geolog dalam ekspedisi Robert Falcon Scott pada 1911 silam.
Untuk misteri warna merah, ilmuwan awalnya menduga disebabkan adanya alga atau mikororganisme yang hidup terperangkap dalam gletser Taylor pada kawasan lembah MCMurdo.
Versi ini menyatakan mikroorganisme yang terjebak dalam danau asin di bawah gletser mendapatkan paparan energi sulfat yang mengandung oksigen.
Namun belakangan, penyebabnya diduga kuat adalah zat besi dari danau asin yang berinteraksi dengan udara setelah sekian lama terpendam dalam gletser.
Menurut laman Smithsonianmag, peneliti berteori, 5 juta tahun lalu, tinggi permukaan air laut meningkat sampai membanjiri permukaan Antartika Timur, kemudian membentuk sebuah danau asin.
Jutaan tahun kemudian, gletser terbentuk di atas danau, membelah sebagian Antartika. Mengingat gletser di atas danau mulai membeku, air di bawahnya menjadi kian asin.
Konon, kadar kandungan garam danau subgletser itu tiga kali lebih asin dari air laut dan terlalu asin untuk membeku. Air danau ini terperangkap dalam kedalaman 400 meter.
Air dalam perangkap gletser itu tak pernah terpapar sinar matahari dan tanpa oksigen. Air itu juga sangat kaya zat besi, yang terjadi dari gesekan gletser dengan batuan bawah danau.
Nah, saat air danau subgletser merembes melalui celah gletser Taylor dan turun ke Danau Bonney, air kaya zat besi itu kontak dengan udara setelah sekian lama terperangkap tanpa oksigen. Kondisi ini kemudian menyebabkan noda merah darah pada air terjun es di Antartika.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar