TERKAIT:
SURABAYA, KOMPAS.com — Penasaran melihat banyak becak berseliweran, 16 siswa Ewha Girls High School (EGHS), Seoul, Korea Selatan, nekat mengayuh sendiri kendaraan roda tiga itu dalam kunjungan mereka ke Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/8/2011).
Para siswa SMA khusus putri itu sedang mengikuti program pertukaran pelajar di SMA Barunawati, Surabaya. Mereka berebut untuk merasakan bagaimana menggerakkan pedal becak. Mereka pun berebut sebagai penumpang becak.
"Saya tidak mau jadi tukang becak. Aku yang duduk di sini saja," teriak Min Ji-ong, siswa kelas II EGHS.
Tidak demikian dengan teman sekelasnya, Won Seon-ah. Remaja berbadan lebih tinggi ketimbang teman-temannya itu ingin sekali merasakan bagaimana mengoperasikan kendaraan yang digerakkan dengan kaki manusia itu. Meskipun capek dan keringatnya bercucuran, Won mengayuh becak itu dengan ceria.
Mereka penasaran karena di Korea tak ada kendaraan sejenis becak. Kecuali sepeda, mereka sudah sangat akrab. Begitu juga motor. Di Korea, motor bukan untuk dikendarai pribadi, melainkan untuk mengantar pesanan atau makanan.
Para pelajar putri Korea itu tiba di Surabaya pada 28 Juli lalu dalam rangka pertukaran pelajar. Mereka tinggal di Surabaya dengan model home stay. Mereka akan kembali ke negaranya pertengahan Agustus ini.
Para siswa SMA khusus putri itu sedang mengikuti program pertukaran pelajar di SMA Barunawati, Surabaya. Mereka berebut untuk merasakan bagaimana menggerakkan pedal becak. Mereka pun berebut sebagai penumpang becak.
"Saya tidak mau jadi tukang becak. Aku yang duduk di sini saja," teriak Min Ji-ong, siswa kelas II EGHS.
Tidak demikian dengan teman sekelasnya, Won Seon-ah. Remaja berbadan lebih tinggi ketimbang teman-temannya itu ingin sekali merasakan bagaimana mengoperasikan kendaraan yang digerakkan dengan kaki manusia itu. Meskipun capek dan keringatnya bercucuran, Won mengayuh becak itu dengan ceria.
Mereka penasaran karena di Korea tak ada kendaraan sejenis becak. Kecuali sepeda, mereka sudah sangat akrab. Begitu juga motor. Di Korea, motor bukan untuk dikendarai pribadi, melainkan untuk mengantar pesanan atau makanan.
Para pelajar putri Korea itu tiba di Surabaya pada 28 Juli lalu dalam rangka pertukaran pelajar. Mereka tinggal di Surabaya dengan model home stay. Mereka akan kembali ke negaranya pertengahan Agustus ini.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar