detikSport/M Resha Pratama
Kabar penolakan terhadap Rijsbergen dari sejumlah punggawa Pasukan Garuda ini sudah santer beredar beberapa hari belakangan. Lewat situs pribadinya, www.bambangpamungkas20.com, Bambang selaku kapten pun berusaha memaparkan lewat tulisan bertajuk "Suatu Sore di Roemah Rempah" yang tercatat baru diunggahnya hari ini, Minggu (11/9/2011).
Menurut Bepe, sapaan Bambang, tujuh pemain timnas sudah tidak mau lagi bermain di bawah arahan Rijsbergen tepat setelah pertandingan Indonesia kontra Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tanggal 6 September 2011 lalu.
Namun demikian, Bepe menampik adanya dugaan kalau hal itu merupakan imbas dari pertemuan sejumlah pemain dengan Riedl yang merupakan pelatih timnas sebelum Rijsbergen, kendati membenarkan bahwa pertemuan dengan Riedl memang terjadi.
"Kabar 7 pemain nasional yang menyatakan tidak ingin bermain di bawah asuhan Wim Rijsbergen, sejatinya sudah terjadi sejak malam setelah pertandingan tgl 6 september. Sedang kami sendiri baru bertemu dengan Alfred dan Wolfgang pada tgl 7 September, sore hari," tulis Bepe.
"Sekedar untuk diketahui, jika 7 pemain yang menyatakan tidak bersedia bermain di bawah Wim tersebut, menyampaikannya kepada management timnas sesaat setelah pertandingan selesai, atau pada kisaran pukul 24:00 WIB tgl 6 September," lanjutnya.
Kecewa dengan Komentar Wim Rijsbergen
Menurut Bepe, ketujuh pemain tersebut bukannya tanpa alasan menolak bermain lagi di bawah Rijsbergen. Hal itu, katanya, didasari oleh ucapan sang pelatih yang dilontarkan usai partai Indonesia kontra Bahrain.
"Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain."
"Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yang menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional," klaim Bepe.
( krs / krs )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar