Padang, Singgalang Wakil Gubernur Sumatra Barat, Muslim Kasim salah membaca Pancasila saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Jumat (9/9) di halaman kantor gubernur. Dia membacakan Pancasila tanpa teks yang diikuti peserta upacara. Wagub sudah dua kali meminta teks Pancasila pada ajudan dengan cara menoleh ke belakang. Tapi ajudan tidak bereaksi apa-apa. Penyelengara upacara juga tidak menyediakan teks seperti upacara-upacara lainnya. “Meski hapal, tapi seharusnya panitia atau yang bertanggungjawab pada upacara itu menyediakan teks Pancasila,” kata seorang pejabat. Setelah membaca sila pertama, ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’, Muslim Kasim membacakan ‘Persatuan Indonesia’ pada urutan nomor dua. Padahal, ‘Persatuan Indonesia’ itu berada di sila ketiga. Ia melewatkan sila kedua, ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’. Ketika Muslim Kasim salah baca, peserta tetap membaca ‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ pada sila kedua. Atas kesalahan itu, ajudan Muslim langsung mengingatkan. Muslim Kasim pun mengulang pembacaan Pancasila. Kesalahan pembacaan teks Pancasila itu, tak membuat peserta upacara ribut. Namun, peserta menyadari kesalahan. Wagub sempat memperlihatkan raut wajah terkejut. Upacara tetap khidmat hingga usai. “Itu kesalahan protokoler. Saya harap tak jadi masalah,” kata Muslim Kasim seusai upacara. Ikut hadir saat upacara itu, Ketua DPRD Sumbar, Yulteknil, Ketua KONI Syahrial Bakhtiar dan beberapa pimpinan SKPD. Ketika upacara, Muslim Kasim membacakan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Ia mengingatkan, olahraga tidak saja untuk meraih prestasi, tapi juga sebagai alat pemersatu bangsa. Muslim Kasim kemarin melepas kontingen Sumbar yang akan berlaga pada Liga Pelajar Indonesia (LPI) 2011 di Banten dan turut serta memperebutkan Piala Presiden pada 12-24 September. “Kita harapkan kontingen bisa mengharumkan Sumbar di kancah nasional,” terang Muslim Kasim. Wagub juga melepas peserta lomba gerak jalan tepat waktu antar SMA/SMK se-Kota Padang. (septri) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar