K29-11
Suasana bentrokan antardua kelompok massa yang terjadi di Kota Ambon sejak Minggu (11/9/2011) siang hingga petang. Bentrokan ini dikabarkan telah menewaskan tiga korban jiwa.
AMBON, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas dalam bentrokan massa di Ambon, Maluku, Minggu (11/9/2011), bertambah menjadi tiga orang. Informasi terbaru yang diterima Kompas.com, satu korban mengembuskan napas terakhir di RSU Al Falah, Ambon.
Korban yang diidentifikasi bernama Sahrun Ely (22) itu tewas dengan luka tembakan di dagu. Hal ini disampaikan Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi Maluku Bakri Asatri, Minggu malam.
Dengan tewasnya Sahrun, jumlah korban tewas dalam kerusuhan yang dipicu kabar burung tentang tewasnya seorang tukang ojek akibat dibunuh itu bertambah menjadi tiga orang.
Sebelumnya diberitakan, dua orang tewas dalam bentrokan massa di kawasan Tanah Lapang Kecil. Kedua orang itu tewas di RSUD dr M Haulussy, Ambon. Mereka tewas karena luka tembak aparat kepolisian saat upaya penghalauan massa.
"Dua orang di antaranya meninggal dunia dan sudah diambil pihak keluarga," kata dr Ita Sabrina dari Humas RSUD dr M Haulussy, Minggu malam, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Korban tewas teridentifikasi sebagai Djefry Siahaan yang terkena timah panas di bagian perut dan Cliford Belegur yang tertembak di bagian dada sebelah kiri. Djefry adalah seorang guru yang tengah bertugas di Ambon. Informasi ini diterima Kompas.com dari pembaca yang bernama Clarasia Anggraeni.
Sementara itu, orangtua Cliford, Chali Belegur, mengatakan, anaknya baru duduk di kelas III SMA Negeri 12 Ambon dan saat ini jasad anaknya sudah disemayamkan di rumah duka di kawasan Batu Gantung Dalam.
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar