Payakumbuh, Singgalang
Untuk kesekian kalinya, aksi perampokan terjadi di Payakumbuh. Rabu (28/9) dilaporkan, Leli Rina,42, direnggut tasnya oleh penjahat. Korban baru saja mengambil uang Rp100 juta dari Bank Muamalat
Uang yang disimpan rapi di dalam tas tersebut, rencananya akan dipakai untuk membeli sebidang tanah, di Sarilamak Kecamatan Harau, Limapuluh Kota. Korban beralamat di sana.
“Perampokan terjadi, setelah korban hendak masuk bersama petugas bank ke mobil,” sebut Kapolresta Payakumbuh AKBP S Erlangga.
Informasi yang diperoleh Singgalang, setelah pelaku yang menurut korban, berjumlah dua orang itu mengambil tasnya, dia memekik-mekik minta tolong. Suara korban, mengundang perhatian. Saat itu juga, beberapa petugas Satlantas yang berada di sana, langsung melakukan pemburuan.
Menurut Erlangga dan Kasat Reskrim AKP Jefrizal Jahrun, kedua pelaku kabur dengan sepeda motor.
“Mendengar orang minta tolong, anggota langsung mengejarnya,” sambung Kapolres.
Dikatakan, pemburuan yang menurut sejumlah saksi mata, mirip ‘sinetron laga’ itu, mengundang perhatian pengendara lain. Pelaku, memilin gas kendaraannya hingga Jalan Soekarno-Hatta dan belok kiri ke Simpang Balai Panjang.
Di sana, pelaku nyaris dapat oleh petugas. Namun sayang, sepeda motor pelaku mirip roket larinya. Kancang benar.
Setiba di pertigaan Limbukan Kecamatan Payakumbuh Selatan, pelaku membelokkan kendaraannya arah ke Situjuah Limo Nagari. Anggota Satlantas yang sudah terlatih memburu pengendara ‘nakal’ setiap harinya, tidak mau habis main.
Pelaku, terus diburu. Sesampai di simpang Perumnas Kubang Gajah, pelaku membuang tas warna hitam milik korban.
Nah, di sinilah pemburuan dihentikan. Petugas langsung mengambil tas tersebut. Setelah diperiksa, ternyata berisikan uang tunai Rp100 juta yang terbungkus rapi dengan kertas berlogo Bank Muamalat.
“Untung, pelakunya tidak tahu kalau dalam kertas itu ada uang tunai Rp100 juta. Pelaku hanya mengambil telepon genggam dan dompet kecil,” papar Erlangga.
Dibeberkan Kapolresta, di dalam dompet kecil yang dibawa kabur pelaku itu, tersimpan uang Rp2,6 juta. “Alhamdulillah, pelaku hanya mengambil sebagian kecil harta korban. kasus ini, masih dalam penyelidikan Reskrim. Anggota masih bertebaran di kawasan Situjuah untuk memburu pelaku,” tandas Kapolres.
Mobil milik bank
Kepada Singgalang saat melapor ke Polresta, Leli Rina menyebutkan, perampok memakai helm tertutup, jaket warna hitam dan badan setengah tegap. Leli ditawari teller bank Muamalat dan sejumlah karyawan, agar dikawal membawa uang menuju kediamannya di Sarilamak.
Mendapatkan tawaran tersebut, makanya dia bergegas masuk ke mobil yang diparkir. Baru saja akan melangkahkan kaki ke lantai mobil, tas korban langsung direnggut pelaku.
“Syukur hanya Rp2,5 juta uang saya diambil. Kalau semuanya, bisa-bisa saya tak jadi beli tanah,” katanya.
(Bayu)
Untuk kesekian kalinya, aksi perampokan terjadi di Payakumbuh. Rabu (28/9) dilaporkan, Leli Rina,42, direnggut tasnya oleh penjahat. Korban baru saja mengambil uang Rp100 juta dari Bank Muamalat
Uang yang disimpan rapi di dalam tas tersebut, rencananya akan dipakai untuk membeli sebidang tanah, di Sarilamak Kecamatan Harau, Limapuluh Kota. Korban beralamat di sana.
“Perampokan terjadi, setelah korban hendak masuk bersama petugas bank ke mobil,” sebut Kapolresta Payakumbuh AKBP S Erlangga.
Informasi yang diperoleh Singgalang, setelah pelaku yang menurut korban, berjumlah dua orang itu mengambil tasnya, dia memekik-mekik minta tolong. Suara korban, mengundang perhatian. Saat itu juga, beberapa petugas Satlantas yang berada di sana, langsung melakukan pemburuan.
Menurut Erlangga dan Kasat Reskrim AKP Jefrizal Jahrun, kedua pelaku kabur dengan sepeda motor.
“Mendengar orang minta tolong, anggota langsung mengejarnya,” sambung Kapolres.
Dikatakan, pemburuan yang menurut sejumlah saksi mata, mirip ‘sinetron laga’ itu, mengundang perhatian pengendara lain. Pelaku, memilin gas kendaraannya hingga Jalan Soekarno-Hatta dan belok kiri ke Simpang Balai Panjang.
Di sana, pelaku nyaris dapat oleh petugas. Namun sayang, sepeda motor pelaku mirip roket larinya. Kancang benar.
Setiba di pertigaan Limbukan Kecamatan Payakumbuh Selatan, pelaku membelokkan kendaraannya arah ke Situjuah Limo Nagari. Anggota Satlantas yang sudah terlatih memburu pengendara ‘nakal’ setiap harinya, tidak mau habis main.
Pelaku, terus diburu. Sesampai di simpang Perumnas Kubang Gajah, pelaku membuang tas warna hitam milik korban.
Nah, di sinilah pemburuan dihentikan. Petugas langsung mengambil tas tersebut. Setelah diperiksa, ternyata berisikan uang tunai Rp100 juta yang terbungkus rapi dengan kertas berlogo Bank Muamalat.
“Untung, pelakunya tidak tahu kalau dalam kertas itu ada uang tunai Rp100 juta. Pelaku hanya mengambil telepon genggam dan dompet kecil,” papar Erlangga.
Dibeberkan Kapolresta, di dalam dompet kecil yang dibawa kabur pelaku itu, tersimpan uang Rp2,6 juta. “Alhamdulillah, pelaku hanya mengambil sebagian kecil harta korban. kasus ini, masih dalam penyelidikan Reskrim. Anggota masih bertebaran di kawasan Situjuah untuk memburu pelaku,” tandas Kapolres.
Mobil milik bank
Kepada Singgalang saat melapor ke Polresta, Leli Rina menyebutkan, perampok memakai helm tertutup, jaket warna hitam dan badan setengah tegap. Leli ditawari teller bank Muamalat dan sejumlah karyawan, agar dikawal membawa uang menuju kediamannya di Sarilamak.
Mendapatkan tawaran tersebut, makanya dia bergegas masuk ke mobil yang diparkir. Baru saja akan melangkahkan kaki ke lantai mobil, tas korban langsung direnggut pelaku.
“Syukur hanya Rp2,5 juta uang saya diambil. Kalau semuanya, bisa-bisa saya tak jadi beli tanah,” katanya.
(Bayu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar