BATUSANGKAR,HALUAN — Semburan abu vulkanik Gunung Marapi hingga Minggu (2/10) sore, menyiram sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Lokasi terparah yang terkena abu vulkanik adalah Kecamatan Sungai Tarab dan Salimpaung. Untuk wilayah Salimpaung, lokasi yang cukup parah terkena semburan abu adalah wilayah Jorong Nan Sembilan. Rata-rata wilayah pemukiman dan lahan pertanian di daerah tersebut ditutupi abu vulkanik yang disemburkan Gunung Marapi.
Alwisman, salah seorang petani lobak di wilayah Jorong Nan Sambilan Salimpaung ketika ditemui Haluan di lahan perkebunan sayurnya menyebutkan, bahwa abu vulkanik yang menutupi daun tanaman lobaknya terpaksa dibersihkan. Tumpukan abu vulkanik yang hinggap di atas kelopak daun lobak, dikhawatirkan para petani setempat akan membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi keselamatan tanaman mereka.
Agar abu yang menumpuk di kelopak tanaman lobak itu tidak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi keselamatan tanaman, para petani berupaya menyingkirkannya dengan membersihkan dedaunan satu persatu.
“Bila tidak secepatnya dibersihkan, dikhawatirkan daun lobak akan menjadi hangus. Apalagi setelah abu menumpuk di kelopak daun lobak menjadi tertahan, karena hujan selama tiga hari terakhir ini tidak pernah turun,” tuturnya.
Dalam wilayah Sungai Tarab, lokasi yang terkena semburan abu vulkanik dari erupsi Marapi adalah Jorong Lumbung Bapereang, Carano Batirai dan Balerong Bunta. Abu yang disemburkan oleh letusan Gunung Marapi secara jelas terlihat menumpuk di atas atap rumah warga.
Masyarakat berupaya membersihkan rumah mereka yang dihinggapi abu, mengingat hujan sejak dua hari terakhir ini tidak pernah turun. Akibatnya abu tetap saja menumpuk pada atap rumah-rumah penduduk di Nagari Rao-Rao.
Wali Nagari Rao-Rao, HF. Dt. Sinaro Sati ketika dibubungi Haluan mengatakan, bahwa erupsi Gunung Marapi hingga sore kemarin masih menyemburkan abu, menyiram pemukiman dan lahan pertanian masyarakat.
Kepala BPBD Tanah Datar, Altri Suandi mengatakan, meskipun erupsi gunung Marapi masih belum berada pada taraf yang membahayakan keselamatan dan kesehatan warga, namun diharapkan masyarakat tetap selalu waspada. “Untuk mengantisipasi agar masyarakat yang bermukim di wilayah yang cukup rawan terhadap dampak erupsi Marapi, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, terutama dalam upaya pengadaan masker,” tuturnya.
Koordinator pengamat hama tanaman Dinas Pertanian Tanah Datar Ali Umar mengatakan, sejak terjadinya erupsi Marapi sebulan terakhir ini, telah berdampak membahayakan bagi sejumlah lahan pertanian warga, teutama yang berada dalam wilayah Kecamatan X Koto.
“Pada wilayah Nagari Singgalang, Aie Angek dan Koto Baru Kecamatan X Koto, sejumlah tanaman sayur warga menjadi hangus akibat abu yang cukup tebal menumpuk pada daun tanaman sawi para petani setempat,” katanya. (h/emz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar