SUMATRA BARAT tidak lagi nyaman dan aman. Dimana-mana sering terjadi perampokan dan kasus kemalingan. Akibat dari kejahatan itu, para korban tidak hanya dirugikan secara materil, tapi nyawa juga taruhannya.
Kasus teranyar adalah peristiwa perampokan berdarah yang menimpa Imron,35. Peristiwa itu terjadi di Jorong Ranah Jaya, Kanagarian Koto Gadang Blok D Sitiung IV, Sungai Rumbai, Dharmasraya (30/10)
Kawanan perampok itu menggunakan senjata api untuk melumpuhkan korbannya.
Korban tidak hanya terluka, uang kontan Rp30 juta dan sejumlah perhiasan dibawa lari kawanan bersebo yang berjumlah enam orang itu. Polisi hingga kini masih mengejar pelaku, seperti diwartakan Singgalang edisi Sabtu (1/10).
Warga setempat kini merasa resah akibat peristiwa itu. Jangan-jangan kasus serupa akan terjadi lagi, dan yang membuat mereka resah, kawanan perampok kini menggunakan senjata api untuk melumpuhkan korbannya.
Peristiwa perampokan dengan senjata api bukan kali pertama terjadi Dharmasraya, sejumlah daerah juga pernah terjadi, seperti di Kota Padang, Bukittinggi, serta daerah lainnya.
Kita berharap dari kasus itu pihak kepolisian dapat mengungkap kasus perampokan dengan penggunaan senjata api. Dan, pihak Polri harus mampu mengungkap pula dari mana sumber senjata api yang digunakan para perampok dalam menjalankan aksinya.
Kini, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi ancaman perampokan? Dalam hal ini kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pemerintah, maupun pihak aparat kepolisian untuk menjaga lingkungan kita. Oleh karena itu perlu dihidupkan kembali Siskamling.
Siskamling, memang merupakan salah satu cara yang pernah diprogramkan pemerintah (orde Baru) untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan kita. Dengan Sistem keamanan lingkungan (Siskamling) pencuri tidak akan berani masuk ke pemukiman yang dijaga.
Siskamling atau yang lebih sering disebut dengan ronda adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa warga masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan, dan selama ini sudah menjadi bagian budaya dari masyarakat di beberapa derah di Indonesia untuk meningkatkan keamanan di lingkungan.
Jika suatu area disatroni perampok berarti ini menandakan pudarnya kegiatan siskamling ini, belakangan ini. Untuk itu perlu digalakkan kembali kegiatan Siskamling ini demi kenyamanan dan keamanan lingkungan warga. Selain menjaga keamanan, dengan Siskamling pula akan tumbuh rasa persaudaraan. Dengan rasa persaudaraan diharapkan pula muncul kebersamaan untuk menjaga lingkungan. (*)
Kasus teranyar adalah peristiwa perampokan berdarah yang menimpa Imron,35. Peristiwa itu terjadi di Jorong Ranah Jaya, Kanagarian Koto Gadang Blok D Sitiung IV, Sungai Rumbai, Dharmasraya (30/10)
Kawanan perampok itu menggunakan senjata api untuk melumpuhkan korbannya.
Korban tidak hanya terluka, uang kontan Rp30 juta dan sejumlah perhiasan dibawa lari kawanan bersebo yang berjumlah enam orang itu. Polisi hingga kini masih mengejar pelaku, seperti diwartakan Singgalang edisi Sabtu (1/10).
Warga setempat kini merasa resah akibat peristiwa itu. Jangan-jangan kasus serupa akan terjadi lagi, dan yang membuat mereka resah, kawanan perampok kini menggunakan senjata api untuk melumpuhkan korbannya.
Peristiwa perampokan dengan senjata api bukan kali pertama terjadi Dharmasraya, sejumlah daerah juga pernah terjadi, seperti di Kota Padang, Bukittinggi, serta daerah lainnya.
Kita berharap dari kasus itu pihak kepolisian dapat mengungkap kasus perampokan dengan penggunaan senjata api. Dan, pihak Polri harus mampu mengungkap pula dari mana sumber senjata api yang digunakan para perampok dalam menjalankan aksinya.
Kini, apa yang harus dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi ancaman perampokan? Dalam hal ini kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pemerintah, maupun pihak aparat kepolisian untuk menjaga lingkungan kita. Oleh karena itu perlu dihidupkan kembali Siskamling.
Siskamling, memang merupakan salah satu cara yang pernah diprogramkan pemerintah (orde Baru) untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan kita. Dengan Sistem keamanan lingkungan (Siskamling) pencuri tidak akan berani masuk ke pemukiman yang dijaga.
Siskamling atau yang lebih sering disebut dengan ronda adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa warga masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan, dan selama ini sudah menjadi bagian budaya dari masyarakat di beberapa derah di Indonesia untuk meningkatkan keamanan di lingkungan.
Jika suatu area disatroni perampok berarti ini menandakan pudarnya kegiatan siskamling ini, belakangan ini. Untuk itu perlu digalakkan kembali kegiatan Siskamling ini demi kenyamanan dan keamanan lingkungan warga. Selain menjaga keamanan, dengan Siskamling pula akan tumbuh rasa persaudaraan. Dengan rasa persaudaraan diharapkan pula muncul kebersamaan untuk menjaga lingkungan. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar