KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan.JAKARTA, Berhadapan dengan juara Grup B, Vietnam, pada semifinal cabang sepak bola SEA Games XXVI, Sabtu (19/11/2011), adalah sebuah pertandingan berat. Pelatih Indonesia, Rahmad Darmawan (RD), mengakui, Vietnam merupakan tim yang patut diwaspadai karena punya mobilitas dan agresivitas tinggi.
Tim nasional U-23 Indonesia dipastikan bertemu lawan berat pada semifinal setelah takluk 0-1 dari Malaysia dalam laga terakhir penyisihan Grup A, Kamis (17/11/2011).
"Mereka punya sayap yang cepat dan dua striker yang punya pergerakan bagus, juga mobilitas tinggi. Itu yang saya lihat dari partai pertama dan kedua mereka," kata Rahmad kepada wartawan seusai pertandingan.
"Mereka lebih fokus ke pertahanan dan sesekali mengandalkan serangan balik. Secara umum, Vietnam dan Myanmar tidak jauh berbeda. Hanya ciri permainan saja yang berbeda," tambahnya.
Rahmad sebenarnya sudah mengantisipasi hal ini. Salah satunya adalah merotasi sejumlah pemain andalannya. Enam pemain tak dicadangkan saat melawan Malaysia, yakni Patrich Wanggai, Kurnia Mega, Abdulrahman, Hasyim Kipuew, Egi Melgiansyah, Diego Michel, dan Oktovianus Maniani. Tiga nama terakhir dimainkan Rahmad saat pertandingan hampir mendekati akhir.
Namun, Rahmad membantah ini menjadi faktor utama dari kekalahan timnya saat melawan Malaysia. "Saya selalu melihat kinerja tim, tidak hanya satu sampai dua hari. Saya ikuti kemampuan mereka dari awal pembentukan dan juga dari beberapa uji coba. Saya merasa tidak ada perbedaan antara pemain utama dan cadangan," ungkap pelatih asal Metro Lampung tersebut. (IWN) KOMPAS.com
TERKAIT
Tim nasional U-23 Indonesia dipastikan bertemu lawan berat pada semifinal setelah takluk 0-1 dari Malaysia dalam laga terakhir penyisihan Grup A, Kamis (17/11/2011).
"Mereka punya sayap yang cepat dan dua striker yang punya pergerakan bagus, juga mobilitas tinggi. Itu yang saya lihat dari partai pertama dan kedua mereka," kata Rahmad kepada wartawan seusai pertandingan.
"Mereka lebih fokus ke pertahanan dan sesekali mengandalkan serangan balik. Secara umum, Vietnam dan Myanmar tidak jauh berbeda. Hanya ciri permainan saja yang berbeda," tambahnya.
Rahmad sebenarnya sudah mengantisipasi hal ini. Salah satunya adalah merotasi sejumlah pemain andalannya. Enam pemain tak dicadangkan saat melawan Malaysia, yakni Patrich Wanggai, Kurnia Mega, Abdulrahman, Hasyim Kipuew, Egi Melgiansyah, Diego Michel, dan Oktovianus Maniani. Tiga nama terakhir dimainkan Rahmad saat pertandingan hampir mendekati akhir.
Namun, Rahmad membantah ini menjadi faktor utama dari kekalahan timnya saat melawan Malaysia. "Saya selalu melihat kinerja tim, tidak hanya satu sampai dua hari. Saya ikuti kemampuan mereka dari awal pembentukan dan juga dari beberapa uji coba. Saya merasa tidak ada perbedaan antara pemain utama dan cadangan," ungkap pelatih asal Metro Lampung tersebut. (IWN) KOMPAS.com
TERKAIT
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar