DI NAGARI KAMBANG, KECAMATAN LENGAYANG, PESSEL
PAINAN, Tiga puluh dua rumah di Dusun Lubuak, Kampuang Nyiur Gadiang, Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang terancam amruk ke dalam sungai.
Pemukiman warga yang berada di seberang Pasar Balai Kamis tersebut digerus Batang Lengayang semenjak sebulan lalu. Warga setempat khawatir rumah mereka ambruk kedalam sungai. Kini jarak rumah dan tebing sungai sudah semakin dekat, sementara pengikisan tebing oleh air sungai terus terjadi setiap hari.
Tanah yang sudah runtuh tersebut sekitar delapan meter dan memanjang sesuai alur pemukiman penduduk. Fasilitas umum yang telah lenyap adalah jalan kampung selebar lima meter. Selain itu arus Batang Lengayang juga telah menyebabkan ratusan tanaman kelapa dan lainnya tumbang kedalam sungai.
Romi (36), warga setempat Minggu (4/12) mengaku, ia sangat khawatir dengan kerusakan yang terjadi akibat gerusan Batang Lengayang. Rumah Romi sendiri kini jaraknya tinggal sekitar dua meter dari tebing sungai.
"Proses perusakan yang diakibatkan gerusan Batang Lengayang sangat cepat. Dalam beberapa waktu saja, air telah meruntuhkan tanah beberapa meter. Kini kawasan Lubuk menjadi tumbukan air, sehingga tidak bisa ditahan oleh tebing," katanya.
Disebutkannya, diperkirakan dalam beberapa hari ke depan, rumahnya dan rumah warga lainnya akan ambruk ke dalam sungai. Meski demikian, ia bersama warga lainnya tetap berupaya memperkecil tingkat kerusakan tebing dengan cara memasang karung berisi batu dan krekel. "Tampaknya upaya itu tidak membuahkan hasil maksimal," katanya.
Ison (36), pemuda setempat menyebutkan, ditengarai penyebab terjadinya penggerusan tebing akibat adanya kegiatan penambangan pasir dengan menggunakan mesin. Jarak penambangan pasir tanpa memperdulikan dampak lingkungan tersebut berjarak sekitar 200 meter dari dusun Lubuk.
Sementara itu, Tasaruddin menyebutkan, terkait terjadinya penggerusan tebing yang mengancam rumah warga tersebut sudah dilaporkannya ke pemerintahan nagari. Namun hingga kini belum ada upaya penyelamatan rumah warga.
Rumah warga yang terancam ambruk masuk sungai tersebut adalah Rosnaini (73), Imok (58), Rosmaniar (60), Uwin (58), Ujang Kirai (50), Isal (50), Cilun (50), Beher (80), Milus (80), Tilan (55), Timu (60), Sakir (80), Malis (50), Imal (35), Piak Apuk (58), Eno (73), Yuang Anam (55), Yosep (50), Enye (75), Siar (75), Katik Side (60), Siis (50) dan Wati (35).
Kami berharap pemerintah memperhatikan kerusakan dan ancaman yang terjadi di Dusun Lubuak. Kawasan ini butuh batu baronjong untuk mengamankan tebing dan mengamankan 32 rumah warga dari gerusan Batang Lengayang," kata Romi lagi berharap. (h/har)
HALUAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar