Padang - Tim pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/SAR) gabungan belum berhasil menemukan nelayan bernama Milus (35), warga Karang Aur Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), yang hilang ketika menangkap ikan di perairan Pariaman.
"Pencarian dilakukan pada Sabtu, dihentikan sekitar pukul 17.00 WIB akibat badai serta gelombang besar. Hari ini pencarian nelayan yang hilang dilanjutkan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB," kata Kasi Operasional Basarnas Sumbar, Andriwarman, di Padang, Minggu.
Menurut dia, pencarian hari ini dilakukan dengan menyisiri Pulua Anggo, serta Pulau Kecil yang berada berada disekitar Perairan Pariaman.
"Besar kemungkinan nelayan yang hilang terbawa arus ke pulua-pulau tersebut," katanya.
Dia mengemukakan, pada pencarian Sabtu, tim SAR mengalami kesulitan dalam pencarian nelayan itu.
"Badai besar dan gelombang mencapai sekitar dua hingga tiga meter menghambat dalam pencarian nelayan yang hilang," katanya.
Tim SAR ketika melakukan pencarian pada Sabtu, terpaksa merapat ke pulau terdekat akibat badai dan gelombang tinggi.
"Untuk keselamatan jiwa dalam pencarian tim SAR merapat ke pulau terdekat yang berada di perairan Pariaman," kata Andriwarman.
Dia mengatakan, tim SAR menurunkan sebanyak 20 orang dengan menggunakan satu unit kapal serta perahu karet.
Pencarian tidak saja dilakukan oleh tim SAR namun dibantu dari BPBD Kota Pariaman, juga turut pihak kepolisian serta nelayan dari daerah Pariaman," katanya.
Dia menyatakan, untuk pencarian nelayan asal Pariaman yang hilang sesuai dengan standar kerja sampai tujuh hari.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat nelayan yang hilang dapat ditemukan sekitar perairan Pariaman," katanya.
Peristiwa hilangnya nelayan bernama Milus warga Karang Aur Kota Pariaman diketahui warga pada Kamis (1/12) sekitar pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya pada Rabu (30/12) sore hari, ada lima orang nelayan yang berangkat yakni Iral (29), Dep (30), Ujang (30), Milus (35) warga Karang Aur Pariaman serta Iwan (30). Keempatnya berasal dari Surantiah Kabupaten Pesisir Selatan.
Namun, beberapa nelayan lain, Iral, Dep Ujang, dan Iwan berhasil diselamatkan nelayan dari Pasir Jambak Kota Padang.
(T.KR-ZON/H009)
"Pencarian dilakukan pada Sabtu, dihentikan sekitar pukul 17.00 WIB akibat badai serta gelombang besar. Hari ini pencarian nelayan yang hilang dilanjutkan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB," kata Kasi Operasional Basarnas Sumbar, Andriwarman, di Padang, Minggu.
Menurut dia, pencarian hari ini dilakukan dengan menyisiri Pulua Anggo, serta Pulau Kecil yang berada berada disekitar Perairan Pariaman.
"Besar kemungkinan nelayan yang hilang terbawa arus ke pulua-pulau tersebut," katanya.
Dia mengemukakan, pada pencarian Sabtu, tim SAR mengalami kesulitan dalam pencarian nelayan itu.
"Badai besar dan gelombang mencapai sekitar dua hingga tiga meter menghambat dalam pencarian nelayan yang hilang," katanya.
Tim SAR ketika melakukan pencarian pada Sabtu, terpaksa merapat ke pulau terdekat akibat badai dan gelombang tinggi.
"Untuk keselamatan jiwa dalam pencarian tim SAR merapat ke pulau terdekat yang berada di perairan Pariaman," kata Andriwarman.
Dia mengatakan, tim SAR menurunkan sebanyak 20 orang dengan menggunakan satu unit kapal serta perahu karet.
Pencarian tidak saja dilakukan oleh tim SAR namun dibantu dari BPBD Kota Pariaman, juga turut pihak kepolisian serta nelayan dari daerah Pariaman," katanya.
Dia menyatakan, untuk pencarian nelayan asal Pariaman yang hilang sesuai dengan standar kerja sampai tujuh hari.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat nelayan yang hilang dapat ditemukan sekitar perairan Pariaman," katanya.
Peristiwa hilangnya nelayan bernama Milus warga Karang Aur Kota Pariaman diketahui warga pada Kamis (1/12) sekitar pukul 18.30 WIB.
Sebelumnya pada Rabu (30/12) sore hari, ada lima orang nelayan yang berangkat yakni Iral (29), Dep (30), Ujang (30), Milus (35) warga Karang Aur Pariaman serta Iwan (30). Keempatnya berasal dari Surantiah Kabupaten Pesisir Selatan.
Namun, beberapa nelayan lain, Iral, Dep Ujang, dan Iwan berhasil diselamatkan nelayan dari Pasir Jambak Kota Padang.
(T.KR-ZON/H009)
Editor: Priyambodo RH(ANTARA News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar