foto: detikcom
Jakarta - Sebagai partai oposisi, Partai Gerindra mengikuti dinamika partai koalisi pemerintahan. Gerindra berpandangan geliat 'ikan-ikan kecil' di koalisi akan segera berakhir saat 'ikan paus' datang.
"Semuanya itu akan berakhir pada saat 'ikan paus' muncul. 'Ikan paus' akan menelan 'ikan salmon', 'ikan teri asin', 'ikan piranha', 'ikan tongkol', hanya tinggal tunggu waktu saja 'ikan paus' datang," tutur Ketua Fraksi MPR Gerindra, Martin Hutabarat sembari tertawa.
Hal ini disampaikan Martin kepada detikcom, Sabtu (7/1/2012).
Menurut Martin, geliat 'ikan-ikan kecil' ini telah membuat rakyat bingung. Mereka hanya saling serang untuk mempertahankan kepentingan politik mereka.
"Akan ditelah semuanya oleh 'ikan paus'. Ini akan habis semua, karena terlalu lama ikan-ikan kecil memusingkan rakyat, yang tidak pernah mereka perjuangkan. Jadi 'ikan-ikan' ini terlalu sibuk dengan akuariumnya " kritik Martin.
Ia sendiri mengimbau partai koalisi mulai fokus membela kepentingan rakyat. "Kepentingan masing-masing partai lebih besar dibandingkan kepentingan rakyat, inilah prolem demokrasi kita ke depan," keluh anggota Komisi III DPR ini.
Lalu siapa gerangan 'ikan paus' itu? "Ya pasti semua sudah tahu siapa itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Politisi PD Sutan Bathoegana menuding politisi dari Golkar dan PKS seperti 'Ikan Salmon'. Istilah Ikan Salmon ini adalah kependekan dari intelektual kagetan yang asal ngomong.
Bambang Soesatyo yang geram disebut 'ikan Salmon' yang suka menggoyang SBY oleh Sutan Bathoegana. Politisi Golkar ini membalas dengan menyebut Sutan 'ikan teri asin.'
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tak terima disebut sebagai 'ikan salmon' yang punya syahwat politik mengguncang SBY-Boediono. PKS balas menyebut politisi Partai Demokrat (PD) sebagai 'ikan Piranha' yang buas.
"Kalau begitu PD seperti 'Piranha', iya lah karena pikiran, hati, dan bicara suka beda," tutur Wakil Ketua Komisi III DPR dari PKS, Nasir Jamil kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
(van/ndr)
"Semuanya itu akan berakhir pada saat 'ikan paus' muncul. 'Ikan paus' akan menelan 'ikan salmon', 'ikan teri asin', 'ikan piranha', 'ikan tongkol', hanya tinggal tunggu waktu saja 'ikan paus' datang," tutur Ketua Fraksi MPR Gerindra, Martin Hutabarat sembari tertawa.
Hal ini disampaikan Martin kepada detikcom, Sabtu (7/1/2012).
Menurut Martin, geliat 'ikan-ikan kecil' ini telah membuat rakyat bingung. Mereka hanya saling serang untuk mempertahankan kepentingan politik mereka.
"Akan ditelah semuanya oleh 'ikan paus'. Ini akan habis semua, karena terlalu lama ikan-ikan kecil memusingkan rakyat, yang tidak pernah mereka perjuangkan. Jadi 'ikan-ikan' ini terlalu sibuk dengan akuariumnya " kritik Martin.
Ia sendiri mengimbau partai koalisi mulai fokus membela kepentingan rakyat. "Kepentingan masing-masing partai lebih besar dibandingkan kepentingan rakyat, inilah prolem demokrasi kita ke depan," keluh anggota Komisi III DPR ini.
Lalu siapa gerangan 'ikan paus' itu? "Ya pasti semua sudah tahu siapa itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Politisi PD Sutan Bathoegana menuding politisi dari Golkar dan PKS seperti 'Ikan Salmon'. Istilah Ikan Salmon ini adalah kependekan dari intelektual kagetan yang asal ngomong.
Bambang Soesatyo yang geram disebut 'ikan Salmon' yang suka menggoyang SBY oleh Sutan Bathoegana. Politisi Golkar ini membalas dengan menyebut Sutan 'ikan teri asin.'
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tak terima disebut sebagai 'ikan salmon' yang punya syahwat politik mengguncang SBY-Boediono. PKS balas menyebut politisi Partai Demokrat (PD) sebagai 'ikan Piranha' yang buas.
"Kalau begitu PD seperti 'Piranha', iya lah karena pikiran, hati, dan bicara suka beda," tutur Wakil Ketua Komisi III DPR dari PKS, Nasir Jamil kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
(van/ndr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar