Kalau kita ingin mengukur kemakmuran suatu bangsa lihatlah penguasaan ilmu pengetahuannya, karena ilmu pengetahuan adalah sumber kemakmuran bangsa.
"Kalau kita ingin mengukur kemakmuran suatu bangsa lihatlah penguasaan ilmu pengetahuannya, karena ilmu pengetahuan adalah sumber kemakmuran bangsa," katanya, di Bandung, Sabtu.
Ditemui usai menghadiri HUT ke-8 Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) di Gedung Sabuga Bandung, Heryawan berharap bangsa Indonesia jangan sampai terkena kutukan sumberdaya alam yang dimilikinya.
"Bangsa kita kaya akan sumberdaya alamnya dan jangan sampai terjadi kutukan sumberdaya," katanya.
Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan kutukan sumber alamnya ialah sebuah negara yang dipenuhi dengan kekayaan alam, tapi masyarakatnya miskin ilmu dan miskin secara ekonomi.
"Makanya, sumberdaya alam itu perlu sentuhan ilmu pengetahuan. Jika tidak demikian, negara ini akan semakin tertinggal," katanya.
Menurut Heryawan, Indonesia merupakan negara dengan sumberdaya kelautan dan perikanan terbesar di dunia.
Akan tetapi, kata dia, jika dilihat dari segi penghasilan ikannya, posisi Indonesia baru berada di posisi nomor lima di dunia.
Pihaknya berpendapat, di samping ilmu pengetahuan, dibutuhkan kedisiplinan dan kegigihan dalam membangun negeri ini seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hari ini, Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara itu. Padahal di tahun 70 an, Indonesia lebih unggul dari Korea Selatan dalam beberapa hal," katanya.
Ia menambahkan, GDP Korea Selatan, pada tahun 70 an masih di bawah Indonesia.
(KR-ASJ/A035)
Editor: Ella Syafputrihttp://www.antaranews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar