KOMPAS/LASTI KURNIABuah tandan segar kelapa sawit dipanen di perkebunan PTPN VIII, Rancabungur, Bogor, Senin (17/1/2011).
JAKARTA, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima meminta pemerintah tak merengek-rengek kepada Amerika Serikat perihal penolakan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia. Kementerian Perdagangan bisa melakukan pendekatan perdagangan dengan China dan India terkait CPO.
”Kita perkuat dulu antara India dan China. Jadi, enggak bisa kalau kita hanya merengek-rengek ke Amerika karena dia akan memainkan semua instrumen untuk menolak CPO kita,” ujar Aria Bima di Jakarta, Senin (6/2/2012).
Menurutnya, China dan India memiliki standardisasi CPO yang tak jauh bebeda. Kedua negara memungkinkan untuk dimasuki CPO asal Indonesia yang dituding Amerika tak ramah lingkungan. ”Saya dengar dari keterangan LSM, China dan India tidak ada proteksi seperti di Amerika dan Eropa," ungkapnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa berang atas sikap Amerika Serikat menutup pasar produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia. Penolakan AS atas CPO Indonesia mulai berjalan sejak 28 Januari 2012. (Srihandriatmo Malau)
http://bisniskeuangan.kompas.com
”Kita perkuat dulu antara India dan China. Jadi, enggak bisa kalau kita hanya merengek-rengek ke Amerika karena dia akan memainkan semua instrumen untuk menolak CPO kita,” ujar Aria Bima di Jakarta, Senin (6/2/2012).
Menurutnya, China dan India memiliki standardisasi CPO yang tak jauh bebeda. Kedua negara memungkinkan untuk dimasuki CPO asal Indonesia yang dituding Amerika tak ramah lingkungan. ”Saya dengar dari keterangan LSM, China dan India tidak ada proteksi seperti di Amerika dan Eropa," ungkapnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa berang atas sikap Amerika Serikat menutup pasar produk minyak sawit mentah dan turunannya dari Indonesia. Penolakan AS atas CPO Indonesia mulai berjalan sejak 28 Januari 2012. (Srihandriatmo Malau)
http://bisniskeuangan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar