KOMPAS.com/ABDUL HAQSB, tentara gadungan yang mengaku berpangkat kolonel (membelakangi kamera) tangah menjalani pemeriksaan.
BONE, Seragam militer lagi-lagi menjadi alat untuk berbuat kejahatan, seperti yang dilakukan oleh seorang pria berinisial SB, (39) tahun yang ditangkap polisi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/03/2012) kemarin. Dalam menjalankan aksinya SB mengaku berpangkat kolonel dan baru saja dipindah tugas dari Kalimantan.
Sejumlah keluarga korban yang berdatangan ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Taneteriattang terlibat keributan dengan aparat kepolisian. Pasalnya, para keluarga korban nekat menghakimi SBY di kantor polisi. Selain menipu warga, SB memang kedapatan membawa kabur seorang gadis. Gadis belia yang menjadi korban mengaku termakan bujuk rayu SB, lantaran dijanjikan akan dinikahi, jika pelaku sudah membangun rumah pribadi. Korban mengaku disekap di sebuah kontrakan di bilangan Jalan Ahmad Yani, Bone
"Saya mau kabur tapi takut karena ada pistolnya. Dia janji mau bangun rumah baru bikahi saya secara baik baik," ujar korban berinisial ERN kepada polisi.
Pelaku mengaku memilih aksi penipuan menjadi tentara gadungan lantaran himpitan ekonomi. Ia juga mengaku bahwa pistol yang kerap dibawanya sudah dibuang karena memang hanya pistol mainan. "Saya mau makan apa Pak kalau begitu. Itu pistol mainan Pak, dan saya sudah buang," ujar SB di hadapan penyidik.
Di lain pihak seorang ibu rumah tangga (IRT) yang berprofesi sebagai penjual makanan juga datang dan meminta uang kepada pelaku. IRT ini mengaku telah lama mencari cari SB lantaran kerap mekan di warungnya tanpa bayar dan berutang pula. "Saya dengar tadi dia ditangkap karena bukan tentara. Sering makan di warungku ini baru dia tidak bayar. Dia pinjam juga uangku Rp 350.000," tutur Erni sambil mendesak pelaku yang tertunduk malu.
Hingga kini aparat kepolisian masih terus menunggu laporan korban lainnya. Sebab pelaku merupakan target yang masuk Daftar Pencari Orang (DPO) berdasarkan laporan dari sejumlah Mapolsek di Kabupaten Bone.http://regional.kompas.com
Sejumlah keluarga korban yang berdatangan ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Taneteriattang terlibat keributan dengan aparat kepolisian. Pasalnya, para keluarga korban nekat menghakimi SBY di kantor polisi. Selain menipu warga, SB memang kedapatan membawa kabur seorang gadis. Gadis belia yang menjadi korban mengaku termakan bujuk rayu SB, lantaran dijanjikan akan dinikahi, jika pelaku sudah membangun rumah pribadi. Korban mengaku disekap di sebuah kontrakan di bilangan Jalan Ahmad Yani, Bone
"Saya mau kabur tapi takut karena ada pistolnya. Dia janji mau bangun rumah baru bikahi saya secara baik baik," ujar korban berinisial ERN kepada polisi.
Pelaku mengaku memilih aksi penipuan menjadi tentara gadungan lantaran himpitan ekonomi. Ia juga mengaku bahwa pistol yang kerap dibawanya sudah dibuang karena memang hanya pistol mainan. "Saya mau makan apa Pak kalau begitu. Itu pistol mainan Pak, dan saya sudah buang," ujar SB di hadapan penyidik.
Di lain pihak seorang ibu rumah tangga (IRT) yang berprofesi sebagai penjual makanan juga datang dan meminta uang kepada pelaku. IRT ini mengaku telah lama mencari cari SB lantaran kerap mekan di warungnya tanpa bayar dan berutang pula. "Saya dengar tadi dia ditangkap karena bukan tentara. Sering makan di warungku ini baru dia tidak bayar. Dia pinjam juga uangku Rp 350.000," tutur Erni sambil mendesak pelaku yang tertunduk malu.
Hingga kini aparat kepolisian masih terus menunggu laporan korban lainnya. Sebab pelaku merupakan target yang masuk Daftar Pencari Orang (DPO) berdasarkan laporan dari sejumlah Mapolsek di Kabupaten Bone.http://regional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar