Asmara berujung maut. Edi Sutan Kudun (40) tewas di tangan Miza (17) di Jorong Lembang, Singkarak, Kabupaten Solok, Senin (9/4) sekitar pukul 21.00 WIB. Mirza nekat melakukan penganiayaan yang berakibat kematian setelah memergoki Edi berduaan bersama ibunya. Edi meregang nyawa setelah menerima hantaman kayu yang diduga kuat dilesatkan Miza, anak teman wanitanya. Korban yang sekarat sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.
Informasi yang dirangkum Haluan, awalnya Miza sudah curiga dengan gerak-gerik Edi karena sering datang ke rumah orang tuanya. Selain itu, tersangka juga sering menerima laporan dari teman-temannya tentang tindakan Edi yang mengganggu ibu kandungnya.
Karena sudah sering mendapat laporan, Senin malam itu Miza bersama adiknya mengintai perbuatan Edi. Saat dalam kamar, Edi dipanggil untuk keluar. Menyadari perbuatannya diketahui, Edi bergegas keluar dan lari meninggalkan rumah orang tua Miza.
Perkelahian tak dapat dielakkan, namun karena Miza penuh emosi, akhirnya Edi terkapar bersimbah darah akibat pukulan kayu. Warga yang mengetahui kegaduhan itu berupaya melerai. Edi yang berlumuran darah dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong lagi.
Jajaran Polsek Singkarak yang mendapat laporan kejadian itu datang ke TKP tak lama berselang. Dari keterangan sejumlah saksi, akhirnya Miza dapat dibekuk tak jauh dari lokasi kejadian. Ia kemudian dibawa ke Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Pelaku bersama barang bukti saat ini sudah diamankan di Mapolsek Singkarak,” ujar Kasat Reskrim Polresta Solok AKP Muarial kemarin.
Tersangka Ditangkap
Sementara itu hanya dalam waktu 24 jam, Selasa (10/4)sekitar pukul 10.00, Satreskrim Polres Solok Kota berhasil membekuk Niza Junaidi (24), tersangka pembunuhan terhadap Indra (52) yang terjadi Senin (9/4) sore di Kelurahan Tanjung Paku, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.
Sopir angkutan bahan bangunan itu dibekuk di kediaman saudaranya di Nagari Saok Laweh,Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok tanpa perlawanan
Kapolres Solok Kota AKBP Lutfi Martadian didampingi Kasatreskrim AKP Musrial mengatakan, peristiwa itu berawal saat Niza bersama temannya Amril duduk-duduk di sebuah rumah di Kelurahan Tanjung Paku, persis di belakang kantor Lurah.
Dalam bincang sambil minum kopi itu muncul korban Indra yang masih ada hubungan famili dengan Niza. Tanpa disadari meluncur ungkapan dari Indra bahwa Niza telah membunuh orang tuanya 3 bulan lalu. Sekitar tiga bulan lalu memang ibu Niza meninggal dunia.
Dari keterangan disebutkan, saat itu Niza dan saudaranya bertengkar. Mendengar ada keributan, ibu Niza melerainya, namun dalam memisahkan itu, ibunya terjatuh yang akhirnya meninggal dunia.
Sejak kejadian itu, Niza sedikit kalut dan pikirannya tidak tenang, namun pada hari yang nas itu Indra sambil bergurau menuduh Niza membunuh orang tuanya, kontan saja Niza tersinggung. Dengan perasaan penuh emosi diambilnya batu yang ada dekat rumah. Kemudian dipukulkan kepada Indra yang sedang asyik minum kopi.
Warga Saok Laweh, Kecamatan Kubung itu mendapat pukulan, langsung ambruk. Kemudian diambil kayu balok sepanjang 1 meter oleh Niza, dan dipukulkan lagi ke tengkuknya. Ada 3-4 kali dipukulkan sehingga darah segar keluar dari kepala Indra.
Menyadari Indra tak berkutik lagi, pelaku kabur dan menghilang. Pada Senin malam warga Tanjung Paku disentakan dengan ditemukannya mayat berlumuran darah di sebuah rumah kost di belakang Kantor Lurah Tanjung Paku.
Polisi yang mendapat laporan langsung ke lokasi.Dua batu dan balok yang diduga digunakan menghabisi korban dibawa ke Mapolres Solok. Sementara anggota buru sergap mencari Niza yang diduga kuat mendalangi aksi penganiayaan yang menyebabkan korbannya tewas itu.. Persembunyian Niza berakhir Selasa (10/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat ini pelaku diamankan di Mapolres Solok Kota.
Terkait ada dugaan tersangka mengalami gangguan jiwa seperti dilaporkan keluarganya, Kasat Reskrim menegaskan, pihaknya masih mendalaminya. (h/alf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar