Sahramu (61), seorang pekerja bengkel sepeda angin di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, membuat sepeda unik dengan tinggi tiga meter dan panjang sekitar enam meter.
"Saya memang senang membuat sepeda unik karena saya sendiri suka menggunakannya. Meskipun tingginya tiga meter lebih, tapi sepeda ini bisa digunakan dengan baik dan tidak membahayakan," kata Sahramu di Bondowoso, Senin.
Warga Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan, sekitar 30 kilometer dari Kota Bondowoso, itu sudah mengutak-atik sepeda unik itu sekitar tahun 1974.
Pertama ia membuat sepeda setinggi enam meter. "Kalau yang terakhir ini awalnya setinggi empat meter, tapi saya potong menjadi tiga meter lebih," katanya.
Sahramu mengatakan, untuk membuat sepeda setinggi tiga meter itu dia menghabiskan besi bayangan dari empat sepeda dan waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikannya.
"Pertama kali saya menggambar sepeda itu di tanah, bukan di kertas. Kemudian saya hitung-hitung panjangnya atau bentuknya, kemudian saya las sendiri," katanya.
Meski ukuran tinggi dan panjang sepedanya tidak biasa, namu Sahramu tidak kesulitan mengendarainya.
"Saya sering ikut sepeda santai menggunakan sepeda ini. Tapi biasanya saya didampingi teman untuk menjaga agar tidak kecelakaan. Teman di depan memandu, teman di belakang menjaga agar tidak ada sepeda yang menyalip sembarangan," katanya.
Ia mengaku pernah satu kali jatuh saat naik sepeda unik itu, karena dari belakang ada yang mengikuti kemudian rodanya terkait ke besi belakang sepeda.
Menurut Sahramu, selama ini dia tidak banyak membuat sepeda semacam itu karena tidak banyak yang peminatnya. Dia membuat sepeda baru setelah sepeda yang selesai dibuat laku terjual.
"Sepeda ini ditawar Rp750 ribu, tapi saya kasihkan Rp1 juta," kata bapak beranak satu ini.(M026)
"Saya memang senang membuat sepeda unik karena saya sendiri suka menggunakannya. Meskipun tingginya tiga meter lebih, tapi sepeda ini bisa digunakan dengan baik dan tidak membahayakan," kata Sahramu di Bondowoso, Senin.
Warga Prajekan Lor, Kecamatan Prajekan, sekitar 30 kilometer dari Kota Bondowoso, itu sudah mengutak-atik sepeda unik itu sekitar tahun 1974.
Pertama ia membuat sepeda setinggi enam meter. "Kalau yang terakhir ini awalnya setinggi empat meter, tapi saya potong menjadi tiga meter lebih," katanya.
Sahramu mengatakan, untuk membuat sepeda setinggi tiga meter itu dia menghabiskan besi bayangan dari empat sepeda dan waktu sekitar satu minggu untuk menyelesaikannya.
"Pertama kali saya menggambar sepeda itu di tanah, bukan di kertas. Kemudian saya hitung-hitung panjangnya atau bentuknya, kemudian saya las sendiri," katanya.
Meski ukuran tinggi dan panjang sepedanya tidak biasa, namu Sahramu tidak kesulitan mengendarainya.
"Saya sering ikut sepeda santai menggunakan sepeda ini. Tapi biasanya saya didampingi teman untuk menjaga agar tidak kecelakaan. Teman di depan memandu, teman di belakang menjaga agar tidak ada sepeda yang menyalip sembarangan," katanya.
Ia mengaku pernah satu kali jatuh saat naik sepeda unik itu, karena dari belakang ada yang mengikuti kemudian rodanya terkait ke besi belakang sepeda.
Menurut Sahramu, selama ini dia tidak banyak membuat sepeda semacam itu karena tidak banyak yang peminatnya. Dia membuat sepeda baru setelah sepeda yang selesai dibuat laku terjual.
"Sepeda ini ditawar Rp750 ribu, tapi saya kasihkan Rp1 juta," kata bapak beranak satu ini.(M026)
Editor: Maryati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar