ilustrasi
Potensi gempa disusul tsunami di selatan Pulau Jawa lebih rendah jika dibandingkan dengan di barat Sumatra. Namun jika di selatanJawa terjadi gempa dan tsunami, dampaknya akan jauh lebih dahsyat.
"Gempa dan tsunami di selatan Jawa bertipe tsunami earthquake dengan karakteristik gempa relatif lambat dan menghasilkan tsunami yang lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan dengan gempa dan tsunami di barat Sumatra," kata peneliti gempa pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko disela-sela Seminar Nasional Memperingati
Gempa Yogyakarta di Yogyakarta, Sabtu (26/5).
Ia mengatakan, gempa yang disusul dengan tsunami di laut selatan Jawa terjadi tidak jauh dari palung dengan kedalaman dangkal, yaitu kurang dari 25 kilometer. Karena terjadi di daerah dangkal, sedangkan tingkat kekerasan lapisan bumi lebih lunak, maka pecahan akan lebih besar.
"Dengan energi yang sama dan tingkat kekerasan lapisan bumi lebih lunak, akan menghasilkan tsunami lebih tinggi. Karena di sumbernya lebih tinggi, sehingga ketika tiba di pantai tsunaminya akan lebih tinggi," ujarnya.
Tsunami akibat gempa yang terjadi di selatan pulau Jawa, kata Widjo Kongko, terkadang getaran gempanya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat. Namun, dampak tsunaminya akan jauh lebih dasyat seperti gempa dan disusul dengan tsunami di Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat, pada 2006 dan di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2004.
Ia menyebutkan tsuname earthquake merupakan gempa tsunami yang unik dan dari seluruh gempa yang terjadi di dunia, Karakteristik tsunami earthquake tidak lebih dari 10%.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar