Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusung PKS, Didik J Rachbini masih menyesali kejadian dilarangnya Hidayat Nur Wahid untuk menjadi Khatib pada Jumat (4/5) lalu.
Menurutnya, di zaman bebas seperti saat ini, penolakan-penolakan semacam itu seharusnya tidak terjadi. "Masa' khotbah saja tidak boleh?," ungkapnya sambil bertanya.
Didik mencontohkan, di dalam kehidupan, dirinya memiliki profesi sebagai seorang ayah dan anggota DPR. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya kedua bidang profesi berbeda bidang tersebut tak pernah dicampuradukkan. Begitupula saat menyandang status sebagai jama'ah di sebuah masjid.
"Kita tidak mencampuradukkan politik dan dakwah," ungkapnya.
Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menilai, motif penolakan muncul akibat adanya perasaan takut tersaingi. Hal ini menunjukkan cara-cara yang tidak fair mulai digunakan jelang pesta demokrasi ini. Meski begitu, Didik tidak khawatir dengan penolakan-penolakan yang mungkin akan timbul di tempat lain.
"Itu hanya salah satu (penolakan), di tempat lain tidak," ungkapnya.
Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Muhammad Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar