Tim Renang Indah Sumatra Barat berjaya di negeri jiran, Malaysia. Mereka berhasil meraih satu medali emas dan satu perak pada ajang Malaysia - National Age Group-MILO Pram 2012, di Seremban Malaysia, 27 -29 April 2012.
Medali emas diraih pada duet free routine, Sabrina Ayunda Kusuma dan Sheila Nur Annisa untuk usia 16-18 tahun, dengan nilai tertinggi 65-67 mengungguli tuan rumah Malaysia yang meraih perak (Kualalumpur) dan perunggu (Penang).
Satu medali perak lagi diraih Sabrina Ayunda Kusuma untuk nomor Figure (wajib untuk peserta). Sedangkan medali emas diraih perenang dari Penang, Malaysia, dan perunggu diraih Kualalumpur, Malaysia. Iven bergengsi ini diikuti sekitar 100 perenang indah dari Uzbekistan, Shechuan (China), Nanjing (China), Negeri Sembilan (Malaysia), Penang (Malaysia), Kuala Lumpur (Malaysia), Selangor (Malaysia), Sumbar, Kaltim, dan Yogyakarta. Dari PRSI Sumbar, perenang yang diturunkan masing-masing Sabrina Ayunda Kusumah, Sheila Nur Annisa, Gabriella Irena Carissa, Khoirina Nursaidah, Arum Dyah Pramesti, dan Anastasha Benita Tangkas.
Ketua Umum Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sumbar Agus Boing Nurbiantoro mengaku bangga dengan prestasi yang diraih tim renang indah Sumbar di negeri jiran tersebut. “Dengan ini, kita bisa berharap banyak pada Tim Renang Indah akan berperan penting meraih emas bagi kontingen Sumbar pada PON XVIII mendatang,” kata Agus Boing didampingi Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dan Litbang Daconi.
Agus berharap tim Renang Indah Sumbar menjaga dan meningkatkan konsistensi latihan, kekompakan, dan variasi-variasi gerakan yang lebih atraktif, lebih kompak dan tingkat kesulitannya sukar disaingi. “Sebagai pengurus, kami berharap kepada KONI Sumbar lebih memperhatikan tim Renang Indah ini untuk lebih memotivasi semangat juang mereka,” kata Agus.
Pelatih renang Indah Sumbar Lia Yuliani Herman mengatakan, tujuan mengikuti kejuaraan ini adalah untuk melihat nilai duet tim Sumbar, perbedaannya seperti apa. “Setelah melihat hasilnya, kami menilai juri dalam kejuaraan di Malaysia ini betul-betul tidak terpengaruh dengan apapun. Jadi betul-betul menilai dari sisi choreography, difficulty dan manner of presentation (koreo, faktor kesulitan dan pelaksanaan penam pilan secara keseluruhan). Nilai ini jauh lebih masuk akal yakni 65- 67, dibandingkan dengan nilai pada kejuaraan nasional bulan lalu atlet kita hanya diberi nilai oleh juri 58-62,” kata Lia.
Karena itu pada ajang PON mendatang, dia berharap para juri bisa berlaku fair, tanpa melihat faktor kedaerahan. (h/mat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar