Jakarta Lita Stephanie (31) heran dengan sikap oknum-oknum polisi yang tega hendak menjebak dia dan rekannya terkait narkoba. Bukankah selaku abdi negara, polisi bertugas mengayomi dan melayani masyarakat dan bukan malah memberi rasa was-was?
"Bukan rasa aman dan rasa nyaman yang saya dapatkan dari polisi. Tapi rasa takut dan rasa tidak nyaman," tutur Lita saat berbincang, Selasa (19/6/2012).
Lita menjelaskan, upaya penjebakan yang menimpanya terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu dia dan temannya, Yasmin, baru pulang dari kawasan Kemang. Melintas di sekitar Jl Bangka, beberapa polisi yang melakukan razia tiba-tiba menghentikan kendaraannya.
Polisi itu kemudian menuding Lita dan kawannya menyimpan narkoba. Padahal, Lita mengaku dirinya sama sekali bukan pemakai narkoba. Dia dan temannya bahkan meminta cek urine dan darah.
"Saya jadi trauma. Bukannya polisi itu seharusnya mengayomi?" ujar Lita yang bekerja sebagai event organizer ini.
Hingga hampir 1 jam, dia dan temannya, Yasmin, diintimidasi. Lita kemudian menelepon adiknya setelah sebelumnya sempat dilarang. Sang adik datang ke lokasi dan berbicara baik-baik ke polisi itu. Awalnya polisi itu sempat ngotot.
Adiknya, dengan terpaksa, akhirnya menyebut kenalannya seorang perwira tinggi di Polda Metro Jaya. Polisi yang awalnya ngotot menyebut benda yang entah datangnya dari mana sebagai narkoba, pun akhirnya menyebut benda itu sebagai obat alergi. Mereka lantas melepaskan Lita dan Yasmin.
"Bagaimana kalau kejadian ini terjadi pada yang lain, orang lain yang pasrah saja?" kata Lita.
Pihak Polda Metro Jaya yang dikonfirmasi soal kejadian ini mengaku masih mengecek razia yang dilakukan. "Kita masih cek soal razia itu," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
"Bukan rasa aman dan rasa nyaman yang saya dapatkan dari polisi. Tapi rasa takut dan rasa tidak nyaman," tutur Lita saat berbincang, Selasa (19/6/2012).
Lita menjelaskan, upaya penjebakan yang menimpanya terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu dia dan temannya, Yasmin, baru pulang dari kawasan Kemang. Melintas di sekitar Jl Bangka, beberapa polisi yang melakukan razia tiba-tiba menghentikan kendaraannya.
Polisi itu kemudian menuding Lita dan kawannya menyimpan narkoba. Padahal, Lita mengaku dirinya sama sekali bukan pemakai narkoba. Dia dan temannya bahkan meminta cek urine dan darah.
"Saya jadi trauma. Bukannya polisi itu seharusnya mengayomi?" ujar Lita yang bekerja sebagai event organizer ini.
Hingga hampir 1 jam, dia dan temannya, Yasmin, diintimidasi. Lita kemudian menelepon adiknya setelah sebelumnya sempat dilarang. Sang adik datang ke lokasi dan berbicara baik-baik ke polisi itu. Awalnya polisi itu sempat ngotot.
Adiknya, dengan terpaksa, akhirnya menyebut kenalannya seorang perwira tinggi di Polda Metro Jaya. Polisi yang awalnya ngotot menyebut benda yang entah datangnya dari mana sebagai narkoba, pun akhirnya menyebut benda itu sebagai obat alergi. Mereka lantas melepaskan Lita dan Yasmin.
"Bagaimana kalau kejadian ini terjadi pada yang lain, orang lain yang pasrah saja?" kata Lita.
Pihak Polda Metro Jaya yang dikonfirmasi soal kejadian ini mengaku masih mengecek razia yang dilakukan. "Kita masih cek soal razia itu," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar