Aksi jambret di Kota Padang sudah pada tingkat yang sangat meresahkan masyarakat. Hampir tiap hari terjadi kasus jambret dengan sararan utama kaum ibu. Bahkan aksi kejahatan jalanan ini sudah merenggut nyawa istri seorang pengacara.
Selama bulan Ramadan tahun ini, pihak kepolisian baru berhasil menangkap dua pelaku jambret yang beraksi di Kota Padang. Pertama kali yakni Rio (35) ditangkap di kawasan Pasar Alai, Rabu (1/8) lalu. Kemudian Mendra (25) yang masih berstatus mahasiswa, di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Padang. Ia dicokok Tim Reksrim Polsek Padang Barat di depan Mapolsek Padang Barat, Senin (6/8) sekitar pukul 18.10 WIB.
Dari tangan tersangka ini, diamankan barang bukti berupa kalung seberat 6 gram, yang diduga sebagai hasil jambretan dan sepeda motor Honda Revo warna kuning yang dipakai pelaku saat menjalankan aksi.
Mendra yang tinggal di Jalan Parupuk No. 2, Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Padang ini ditangkap setelah dilakukan pengintaian oleh Tim Reskrim dari kawasan Jalan Diponegoro dan bergerak menuju jalan Samudera untuk menjalankan aksi.
“Kami membuntutinya hingga depan Mapolsekta Padang Barat, setelah tersangka ini beraksi di kawasan taplau dan langsung dibekuk,” kata Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch Seno Putro didampingi Kapolsekta Padang Barat Kompol M Eka Widya.
Dikatakannya, saat dihentikan di depan Mapolsek Padang Barat, tersangka mencoba berusaha melarikan diri. Namun, karena kesigapan personil akhirnya pelaku dapat dihentikan dan diamankan di Polsek Padang Barat.
“Saat ini barang bukti dan tersangka sudah diamankan di Polsekta Padang Barat. Kami masih memeriksa tersangka untuk membongkar jaringanya,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka ini mengaku baru sekali beraksi dan langsung tertangkap. Dia mengaku tidak mengenal pelaku jambret lainnya, serta menjalankan aksi jambret itu sendirian.
Ditambahkannya, penangkapan ini berhasil berkat operasi gabungan. Pihak kepolisian akan memaksimalkan keamanan Kota Padang dari kejahatan, yang kian hari makin marak di Kota Padang.
Ia berharap kerja sama warga dengan kepolisian, untuk bisa melawan kejahatan di jalanan yang kian merajalela. “Kita akan memutus tali rantai atau jaringan jambret di Padang. Kasus jambret menjadi perhatian serius kepolisian saat ini,” ungkapnya.
Penembakan Sesuai Prosedur
Dikatakan Seno, kasus tindak kejahatan di jalanan khususnya jambret adalah atensi kepolisian. Untuk itu, pihaknya memaksimalkan patroli di setiap kawasan yang dianggap rawan kajahatan.
Dalam pelaksanaan patroli di jalanan para personil dilengkapi dengan senjata api untuk melumpuhkannya. Namun, pihaknya akan melumpuhkan sesuai dengan prosedur tetap (Protap) dan tidak gegabah dalam melakukan penembakan kepada tersangka.
“Kami tidak akan menembak langsung kepada pelaku kejahatan di jalanan, tapi kalau pelaku ini sudah membahayakan korbannya maka sesuai dengan aturannya akan dilumpuhkan. Namun, bukan diarahkan tembakan ke pelaku yang dapat mematikan,” jelasnya.
Untuk menekan tindak jahatan di jalanan, dikerahkan 37 kendaraan Polresta Padang, yang terdiri dari 12 kendaraan roda empat dan 25 kendaraan roda dua. Selain kendaraan yang dikerahkan, seluruh personil yang melakukan patroli dilengkapi dengan senjata api untuk melumpuhkan pelaku.
“Anggota yang melakukan patroli di wilayah hukum Polresta Padang adalah dari Unit Sabhara dan didukung dari Sabhara Polda Sumbar,” kata Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch. Seno Putro disela-sela melakukan pengecekan kesiapan kendaraan, Selasa (7/8).
Selain dari anggota Sabhara, kata Seno, juga ikut serta Unit Reskrim dan Intel Polresta Padang untuk menekan angka tindak kejahatan di jalanan. Seluruh petugas yang telah ditunjuk akan melakukan patroli dan bersiaga terhadap kawasan yang dianggap rawan.
Sementara untuk kasus jambret yang menewaskan istri pengacara yakni Zuraida (41) di Jalan Sudirman depan RRI Padang, dan mahasiswi Unand Jurusan Sastra Jepang, Idriza Khairani (17), masih dalam pengembangan.
Anggota DPRD Asril Kasoema mengaku geram dengan maraknya aksi jambret di Kota Padang. Karena itu, dia mendukung langkah yang dilakukan Kapolresta Padang dengan mempersenjarai anggotanya dengan senjata api untuk mengatasi aksi kejahatan jalanan tersebut.
“Patroli polisi berbagai lokasi di Kota Padang memang sangat perlu dilakukan. Apalagi dalam suasana menjelang lebaran ini, tingkat kejahatan meningkat,” katanya saat dihubungi Haluan kemarin.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar