Penertiban tenda ceper di sepanjang Pantai Padang berlangsung ricuh, kemarin. Puluhan polisi pamong praja yang di-back up personel polisi dan TNI, dihadang para pedagang untuk menghentikan razia.
Pantauan Padang Ekspres di kawasan Pantai Purus, penertiban tenda ceper dimulai pukul 16.30. Saat penyisiran hingga ke ujung Pantai Purus, tak terlihat lagi tenda ceper yang terpasang.
Meski demikian, Pol PP tetap saja melakukan pembongkaran dan membakar warung-warung kelambu (warkel) tersebut. Melihat aksi Pol PP membongkar warkel itu, tiba-tiba pemilik tenda ceper datang melabrak anggota yang sedang bekerja. Tak ayal, pasukan penegak perda itu sempat surut karena pemilik tenda ceper mengeluarkan kata-kata kotor dan meminta Satpol PP adil dalam menegakkan aturan.
Mendapat perlawanan, penegak perda ini memilih mundur. Dengan demikian, penertiban hanya membongkar kayu yang digunakan pemilik tenda ceper untuk meninggikan tempatnya dari bibir pantai.
Bunda, 55, salah seorang pemilik tenda ceper kepada Padang Ekspres, menilai anggota Pol PP tebang pilih melakukan penertiban. Setiap kali razia, Pol PP hanya membongkar warungnya. “Kenapa hanya tenda saya saja yang dibongkar, yang itu, itu, dan itu tidak.
Seharusnya mereka menegakkan perda dengan adil. Apa karena saya tidak punya beking?” ujarnya kesal.
“Penghasilan kami hanya dapat dari berjualan di tenda ini. Jika warung kami tutup, dari mana lagi kami mendapatkan penghasilan. Sementara anak-anak kami membutuhkan biaya untuk sekolah. Berilah kami kelonggaran untuk yang miskin seperti kami ini,” tambahnya.
Yetti, 46, yang juga pemilik tenda ceper, mengaku tidak keberatan jika Pol PP benar-benar menegakkan perda. “Kalau benar-benar melakukan penegakan perda dan itu adil, saya akan buka sendiri warung saya. Tidak perlu dipaksa seperti ini,” ulasnya.
Dengan membuka tenda ceper, ia mengakui cukup memberikan pemasukan yang banyak untuk menafkahi keluarganya. “Pendapatan di sini cukup besar, apalagi kalau malam minggu. Memang pemuda kota ini yang memilih lokasi di sini. Kalau tidak ada pengunjung, tentunya kami ta akan membukanya,” jelasnya.
Pemilik tenda ceper lainnya, mengaku sudah mendapatkan peringatan dari Pol PP. “Setelah mendapatkan peringatan, saya lansung meninggikan tenda. Setelah itu, jika ada penertiban, warung saya tak lagi tutup,” terangnya.
Kepala Kantor Pol PP, Nasrul Sugana mengatakan, pihaknya tidak akan pernah mundur dalam melakukan penertiban. Selagi masih ada tenda ceper di sepanjang pantai Purus, pihaknya akan selalu membongkar untuk menertibkannya. “Kalau tendanya sudah tinggi semua, Pantai Padang ini bisa dijadikan sebagai tempat wisata keluarga,” ujarnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar