KOMPAS/RIZA FATHONIIlustrasi bus Mayasari Bakti. Bus Mayasari Bakti seenaknya berpindah dari jalur busway di Jalan Raya Jatinegara Timur, Jakarta Timur, Minggu (14/8/2011). sopir ini dengan ugal-ugalan mengemudikan bus tanpa memedulikan keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Ratusan pelajar SMK Negeri 1 Jakarta Boedi Oetomo membajak dua mobil Mayasari jurusan Senen-Grogol. Mereka melakukan pembajakan untuk berziarah ke makam temannya, Rival, yang sudah meninggal setahun lalu di daerah Kalideres, Jakarta Barat.
"Mereka itu mau berziarah, tetapi caranya salah dengan ngebajak bus. Makanya, kita berhentikan busnya," kata Kompol Danu Wiyata, Kapolsek Jakarta Barat, Senin (26/11/2012).
Danu mengatakan, para pelajar memberhentikan bus di daerah Jakarta Pusat dekat sekolah Boedoet, kemudian mereka memenuhi bus sampai naik ke atas kap mobil.
Mereka juga tidak mau membayar bus yang sudah ditumpangi. Ketika sampai di Cengkareng, anggota polisi Cengkareng curiga dan mengikuti mobil tersebut.
Untuk mencegah tawuran, polisi mengawal sampai perbatasan Cengkareng-Kalideres. Setelah itu, anggota polisi gabungan Cengkareng dan Kalideres membawa pelajar ke Pos Polisi Kalideres untuk diberikan pengarahan.
"Karena mereka niatnya baik, mau berziarah, jadi hanya kita berikan pengarahan," ungkapnya.
Dalam pengarahan tersebut, kata Danu, ia mengimbau kepada para pelajar untuk melakukan koordinasi kepada sekolah maupun kepolisian jika ingin melakukan konvoi. Hal ini untuk mencegah tawuran yang bisa saja terjadi antarpelajar.
Danu mengungkapkan, jumlah pelajar yang sempat diberikan arahan tersebut sekitar 100 orang. Untuk mengonfirmasi keterangan pelajar mengenai alasan berziarah, polisi pun memanggil orang tua Rival untuk memberikan keterangan.
sumber
"Mereka itu mau berziarah, tetapi caranya salah dengan ngebajak bus. Makanya, kita berhentikan busnya," kata Kompol Danu Wiyata, Kapolsek Jakarta Barat, Senin (26/11/2012).
Danu mengatakan, para pelajar memberhentikan bus di daerah Jakarta Pusat dekat sekolah Boedoet, kemudian mereka memenuhi bus sampai naik ke atas kap mobil.
Mereka juga tidak mau membayar bus yang sudah ditumpangi. Ketika sampai di Cengkareng, anggota polisi Cengkareng curiga dan mengikuti mobil tersebut.
Untuk mencegah tawuran, polisi mengawal sampai perbatasan Cengkareng-Kalideres. Setelah itu, anggota polisi gabungan Cengkareng dan Kalideres membawa pelajar ke Pos Polisi Kalideres untuk diberikan pengarahan.
"Karena mereka niatnya baik, mau berziarah, jadi hanya kita berikan pengarahan," ungkapnya.
Dalam pengarahan tersebut, kata Danu, ia mengimbau kepada para pelajar untuk melakukan koordinasi kepada sekolah maupun kepolisian jika ingin melakukan konvoi. Hal ini untuk mencegah tawuran yang bisa saja terjadi antarpelajar.
Danu mengungkapkan, jumlah pelajar yang sempat diberikan arahan tersebut sekitar 100 orang. Untuk mengonfirmasi keterangan pelajar mengenai alasan berziarah, polisi pun memanggil orang tua Rival untuk memberikan keterangan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar