Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin 21 Juli 2013, geram saat dana Corporate Social Responsibility (CSR) disebut sebagai dana siluman.
Ahok, sapaan Basuki, menyayangkan sikap para pengamat dan mantan pejabat yang selalu menyorot kinerja Pemrov DKI dengan menggunakan kacamata sempit.
"Nggak ada dana siluman. Semua CSR (Corporate Social Responsibility) ini bantuan pengusaha," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta.
Menurut Ahok, para kritikus itu hanya melihat semuanya di permukaan. Mereka tidak melihat esensi dan tujuan dari sumber anggaran CSR yang dianggapnya sebagai dana siluman.
Mantan Bupati Belitung Timur ini justru meminta masyarakat, pengamat dan kritikus memantau gaya hidup para pejabat yang bermewah-mewahan.
"Nggak ada dana siluman. Semua CSR (Corporate Social Responsibility) ini bantuan pengusaha," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta.
Menurut Ahok, para kritikus itu hanya melihat semuanya di permukaan. Mereka tidak melihat esensi dan tujuan dari sumber anggaran CSR yang dianggapnya sebagai dana siluman.
Mantan Bupati Belitung Timur ini justru meminta masyarakat, pengamat dan kritikus memantau gaya hidup para pejabat yang bermewah-mewahan.
"Coba cari pejabat dengan gaji kecil, kenapa mereka hidup mewah. Kenapa kalian tidak ribut. Kenapa tidak minta pejabat buktikan hartanya. Periksa dong. Bisa digantung di Monas semuanya, jika mau buktikan harta itu," tuturnya.
Baginya, pengawasan dan pemeriksaan harta para pejabat negara maupun daerah sangat penting. Minimal dari mana harta itu mereka dapat untuk biaya hidupnya. "Dan berapa banyak mereka bayar pajak. Itu kewajiban mereka juga," katanya.
Ahok menegaskan, dirinya dan Gubernur Jokowi tidak alergi diawasi dan dikritik. Namun, Ahok meminta kritikan yang cerdas, tidak hanya melihat dari sisi negatif.
Bukan hanya dirinya dan Jokowi yang melakukan pengawasan atas kinerja pemprov dalam membangun Jakarta. Dia juga berharap para kritikus untuk melakukan pengawasan.
Ia menegaskan, semua yang dilakukannya untuk kemajuan Jakarta. Terutama dana CSR yang sering dianggap dana siluman.
"Nggak ada dana siluman. Kami permudah perusahaan yang bantu CSR. Kalau Anda yang melanggar saya coret. Sudah banyak perusahaan yang saya coret karena bermasalah," katanya.
Baginya, pengawasan dan pemeriksaan harta para pejabat negara maupun daerah sangat penting. Minimal dari mana harta itu mereka dapat untuk biaya hidupnya. "Dan berapa banyak mereka bayar pajak. Itu kewajiban mereka juga," katanya.
Ahok menegaskan, dirinya dan Gubernur Jokowi tidak alergi diawasi dan dikritik. Namun, Ahok meminta kritikan yang cerdas, tidak hanya melihat dari sisi negatif.
Bukan hanya dirinya dan Jokowi yang melakukan pengawasan atas kinerja pemprov dalam membangun Jakarta. Dia juga berharap para kritikus untuk melakukan pengawasan.
Ia menegaskan, semua yang dilakukannya untuk kemajuan Jakarta. Terutama dana CSR yang sering dianggap dana siluman.
"Nggak ada dana siluman. Kami permudah perusahaan yang bantu CSR. Kalau Anda yang melanggar saya coret. Sudah banyak perusahaan yang saya coret karena bermasalah," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar