"Dulu sebelum Jokowi naik, gaji saya cuma Rp 800.000. Itu juga berdua sama istri saya. Apalagi kalau saya telat absen, itu gaji dipotong Rp 5.000. Sekarang, sejak Maret, gaji saya udah Rp 1,7 juta," ujar Sutekno yang ditemui sedang menjalankan tugasnya, Senin (22/7/2013).
Sutekno, yang sudah menjadi penyapu jalan sejak 1995, saat ini tinggal di area kontrakan yang kebanyakan dihuni pemulung di bilangan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Harga kontrakannya Rp 200.000/bulan. Ia tinggal di kontrakan bersama istri dan dua anaknya.
Ketika disampaikan para penyapu jalan mendapat kesempatan menghuni Rusun Marunda atau Rusun Pulo Gebang, Sutekno malah bingung. Dia mengaku tidak tahu letak dua rusun tersebut.
"Di mana ya Rusun Marunda itu? Karena saya sejak 1995 di sini terus enggak pindah-pindah, jarang keluar juga, jadi saya enggak tahu," ujar Sutekno.
Setelah mengetahui rusun tersebut berada di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, dia merasa lokasi rusun tersebut jauh dari tempat kerjanya. "Aduh, saya enggak tahu jalan, apalagi kalau di Jakarta Utara. Seneng sih kalau dikasih rusun, tapi saya susah kerjanya," ujarnya.
Penyapu jalan yang tidak memiliki rumah adalah sasaran dari rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan unit di rusun sehingga ketika sudah memiliki rumah dan mendapatkan KJS dan KJP, mereka bisa bekerja lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan wilayah Kota DKI Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar