Setelah terkena dampak lesunya industri PC, Intel menggeser fokusnya ke segmengadget yang tumbuh pesat.
Dalam konferensi usai rilis laporan keuangan kuartal kedua minggu lalu, CEO Intel Brian Kraznich pun menyatakan bahwa lini prosesor Atom perusahaan ini pun bakal diposisikan sejajar dengan seri prosesor Core yang menjadi andalan Intel di segmen PC.
"Kami akan sangat mendorong cip Atom," ujar Kraznich, seperti dikutip oleh Cnet. Salah satu upaya yang dilakukan Intel adalah menekan harga perangkat-perangkat mobile yang memakai prosesor tersebut.
Produk cip Atom pertama yang akan dirilis di bawah kepemimpinan Kraznich—yang baru 2 bulan menjabat sebagai CEO Intel—adalah "Bay Trail". Cip ini disebut bakal membuat perangkat-perangkatmobile berbasis Intel lebih kompetitif di pasaran.
"Kami percaya bahwa Bay Trail akan membawa kinerja tinggi dan daya tahan baterai tinggi ke segmen harga yang belum begitu terjamah oleh Intel saat ini," ucap Kraznich.
Menurut dia, laptop dan komputer "2-in-1" dengan touchscreen yang ditenagai cip Atom Bay Trail nantinya bisa dibanderol seharga 400 dollar AS atau sekitar Rp 4 juta. Dalam beberapa kasus, harganya bahkan bisa menyentuh kisaran 300 dollar AS.
Sementara itu, tablet dengan prosesor Intel dikatakan bakal dibanderol seharga 200 dollar AS, atau bahkan 150 dollar AS. "Sambil kami bergerak menuju tahun depan, harga-harga itu akan terus turun," ujar Kraznich.
Soal arsitektur x86 milik Atom, Kraznich mengatakan bahwa produk bikinan perusahaannya tetap memiliki daya tarik tersendiri di mata konsumen dibandingkan arsitektur ARM yang lebih banyak dipakai di gadget mobile.
"Saya pikir konsumen bakal menerima (prosesor Atom)," kata Kraznich sebagaimana dikutip oleh The Verge. "Arsitektur x86 bisa menjalankan Android dan Windows. Ini merupakan kelebihan bagi OEM kami. Mereka bisa membuat satu produk dan memakai kedua sistem operasi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar