"Semua angkutan umum sudah pada teriak, mereka rugi sudah Rp 80 ribu per mobil, mobil-mobil kecil itu," lanjut kata Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2013).
Pria yang kerap disapa Ahok ini, sepertinya mulai gemas dengan keputusan yang tak kunjung diketok DPRD DKI. Ia menganggap penetapan tarif ini sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
"Diselesaikan secara 'adat'," imbuhnya.
Ia justru menuding langkah penundaan dengan alasan tuntutan kelayakan pelayanan untuk penumpang hanya akal-akalan anggota Dewan saja.
"DPRD mau ngotot pelayanan dulu diperbaiki, baru boleh naik gitu kan? Itu semua (anggota dewan) main," lanjutnya dengan nada tinggi.
Sementara itu, DPRD DKI masih menunda penetapan tarik angkot yang baru dengan alasan masih menunggu kejelasan Pemprov DKI yang harus memberikan jaminan kelayakan penumpang angkot seiring dengan naiknya tarif angkutan.
"Jangan sampai tarif sudah naik tapi busnya masih berenti di tengah jalan, asap knalpot yang hitam dan sopir yang kerap kebut-kebutan," kata Wakil Ketua DPRD Triwisaksana beberapa waktu lalu.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar