PADANG, HALUAN—Setelah 24 jam ditemui penari striptis atau penari telanjang, akhirnya Pemko Padang menyegel Kafe Fellas di Jalan Hayam Wuruk Padang, Selasa (27/9). Temuan adanya penari telanjang ini menambah catatan buruk tentang aksi maksiat di Kota Padang, karena beberapa hari sebelumnya masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus beredarnya video porno salah seorang siswi di Kota Padang.
Penyegelan Kafe Fellas ini langsung dipimpin Walikota Padang Fauzi Bahar bersama Wakil Walikota Mahyeldi Ansharullah. Bahkan di saat penyegelan tersebut, tak sedikitpun senyuman yang muncul dari wajah pemimpin Kota Padang itu. Fauzi Bahar memang geram, karena selama ini Pemko Padang telah berusaha keras untuk memberantas maksiat.
Tak puas menyegel kafe tersebut, Fauzi Bahar bersama Mahyeldi secara spontan langsung merazia sejumlah kafe dan karaoke ternama di Kota Padang. Namun tak ditemukan adanya aksi berbau maksiat seperti yang dilakukan di Kafe Fellas. Fauzi menduga razia dadakan itu telah bocor, karena antar kafe mempunyai jaringan tersendiri.
“Kita kecolongan, dan ini juga menjadi pembelajaran buat Pemko Padang. Jika saat bulan puasa lalu mereka mematuhi semua aturan, tapi saya tak menduga mereka lakukan aksi memalukan ini setelah usai bulan puasa,” ujar Fauzi Bahar kepada puluhan wartawan yang mengiringinya.
Fauzi menduga, kemungkinan aksi sama bisa saja terjadi di beberapa tempat yang jauh dari pantauan, seperti di kawasan Bungus dan yang lainnya. Oleh karena itu, Fauzi berjanji untuk memperketat pengawasan seluruh kafe dan karaoke di Kota Padang. Setidaknya ada 12 kafe yang telah mengantongi izin mendirikan tempat karaoke. Tapi kemungkinan adanya tempat karaoke yang tidak mengantongi izin resmi bisa juga terjadi.
Untuk memberantas aksi maksiat, Fauzi Bahar meminta seluruh lapisan masyarakat, baik wartawan, petugas Satpol PP dan petugas lainnya, ataupun kalangan masyarakat umum untuk melaporkan temuan adanya aksi yang berbau maksiat ke Pemko Padang.
“Jika ada masyarakat yang mengetahui adanya penari telanjang di sebuah kafe atau tempat lainnya di Kota Padang, dan memperlihatkan bukti berupa foto atau videonya, saya kasih hadiah uang tunai Rp10 juta,” ujar Fauzi Bahar memotivasi masyarakat untuk bersama-sama memberantas maksiat.
Saat razia mendadak itu, Fauzi juga menemukan kasus lain yang terjadi di Jalan Batang Arau Padang. Sebagian besar tempat karaoke kaki lima di sepanjang jalan itu terindikasi melakukan pencurian listrik. Fauzi menghimbau kepada pihak PLN untuk mengecek instalasi listrik di tempat tersebut. (h/wan/nas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar