BERLIN, KOMPAS.com — Jerman mengatakan kepada AS agar berhenti menuding zona euro dan sebaiknya mengurusi saja ekonomi AS sendiri, yang sarat dengan utang besar. Krisis utang zona euro bukan urusan AS, yang sebaiknya fokus menyelesaikan masalah AS sendiri. Demikian dikatakan Menkeu Jerman Wolfgang Schaeuble di Berlin, Selasa (27/9).
Ini adalah ucapan Menkeu Jerman bernada berang yang kedua kali dalam dua minggu ini. Sebelumnya, Menkeu Jerman juga menghardik Menkeu AS Timothy Geithner agar tidak usah memikirkan zona euro dan sebaiknya membahas masalah AS sendiri.
Ucapan terbaru Schaeuble itu tampaknya ditujukan kepada Presiden AS Barack Obama, yang mengingatkan sehari sebelumnya bahwa kegagalan zona euro mengatasi Yunani yang terlilit utang akan ”menakutkan dunia”.
Ucapan Menkeu Jerman itu tidak seluruhnya benar. Trans-Atlantik harus melakukan koordinasi kebijakan karena keduanya memiliki kaitan erat ekonomi di tengah globalisasi. Krisis di satu wilayah akan langsung menyeret wilayah lain.
Namun, zona euro jengkel dengan AS, yang politisinya justru sibuk bertikai. Partai Demokrat menginginkan kenaikan pajak untuk mengurangi beban utang AS, tetapi Partai Republik menunjukkan perlawanan terhadap program kenaikan penerimaan pajak.
Bukan fokus untuk mengatasi ekonomi sendiri, AS berkali-kali meminta zona euro menyelesaikan akar krisis utang dengan harapan, ekonomi AS yang sekarat tidak terhunjam lebih dalam.
”Selalu lebih mudah memberikan pandangan kepada pihak lain ketimbang mengurusi masalah sendiri. Saya juga bisa memberikan nasihat kepada pemerintahan AS,” kata Schaeuble saat berbicara di European School of Management and Technology di Berlin.
”Walau Obama berpikir lain, saya kira, masalah Eropa bukanlah urusan AS,” katanya.
Masalah zona euro, julukan bagi 17 negara pengguna mata uang tunggal euro, adalah sikap investor yang tak mau memberikan uang kepada perbankan zona euro. Ada asumsi bahwa sejumlah perbankan euro mengalami kemandekan dana di sejumlah pemerintah yang memiliki utang besar.
PM Yunani berjanji
Inti masalah zona euro adalah utang Yunani yang sudah mencapai 160 persen dari produk domestik bruto (PDB), jauh di atas 60 persen dari PDB yang dianggap sebagai batas aman.
Yunani juga sudah mendapatkan dana talangan dari Troika, julukan bagi IMF, Bank Sentral Eropa (ECB), dan Komisi Uni Eropa, sebesar 110 miliar euro. Namun, dana talangan ini diberikan bertahap dan kucurannya bergantung pada program Pemerintah Yunani soal pengurangan beban utang.
Di samping masalah Yunani, pasar juga menantikan solusi serupa yang diharapkan akan diatasi oleh Spanyol dan Italia. Dua raksasa zona euro tersebut juga merupakan negara pengutang besar.
Meski demikian, fokus penyelamatan yang ada di depan mata adalah Yunani. Troika belum memutuskan apakah akan memberikan kucuran dana talangan sebesar 8 miliar euro.
Perdana Menteri Yunani George Papandreou menegaskan bahwa Pemerintah Yunani akan melakukan apa saja untuk mencegah kegagalan bayar utang (default).
Kemampuan Yunani membayar cicilan utang tergantung dari kesediaan Troika mengucurkan dana talangan pada Oktober mendatang.
”Saya menjamin bahwa Yunani akan melakukan semua komitmen. Saya berjanji Yunani akan kembali ke jalur pertumbuhan,” kata PM Yunani seusai pertemuannya dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. (AP/AFP/REUTERS/MON)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar