Winda
Lebih baik di sini, rumah kita sendiri Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa Semuanya ada di sini Rumah kita (God Bless)
Rumah sendiri, adalah pelabuhan yang damai, tempat kapal berlabuh dari laut yang resah. Orang bijak menyebut, “rumahku adalah istanaku”. Begitulah, rumah milik sendiri yang diidam-idamkan Dora Indrayanti Trimurni, 26, penderita penyakit langka, keringat darah, akhirnya didapatkan. Rumah itu dibeli dengan menggunakan donasi dari masyarakat yang dikelola Dompet Dhuafa Republika dan Dompet Dhuafa Singgalang. Dora begitu senang karena selama ini dia tinggal di rumah kontrakan yang kurang layak. Kepala Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra, kepada Singgalang Selasa (27/9) menyebutkan, pembelian rumah seharga Rp160 juta merupakan salah satu program yang dilakukan Dompet Dhuafa untuk Dora, selain biaya kesehatan dan pendidikan. “Pencarian rumah yang tepat dan sesuai dengan keinginan Dora ini sudah dilakukan selama dua bulan lebih. Alhamdulillah akhirnya menjatuhkan pilihan pada rumah ini,” kata Musfi saat menemui kembali penjual rumah yang terletak di Komplek Taruko 1 Blok WW nomor 12 RT 5 RW 10 Kelurahan Korong Gadang, Kuranji Padang. Dikatakannya, sebelum rumah itu diputuskan untuk dibeli, sudah 16 rumah di Padang yang disurvei Tim Dompet Dhuafa Singgalang. Namun tidak ada yang cocok, baik dari Dora sendiri maupun harganya. “Alhamdulillah rumah inilah yang kemudian pas dengan hati Dora,” ujar Musfi. Sementara itu, pihak penjual rumah, Endi, 58, mengatakan dari harga penjualan Rp160 juta tersebut, ada kesepakatan untuk merenovasi loteng dan pengecatan ulang. “Dalam perjanjian kami dengan orang yang akan merenovasi, rumah ini akan selesai semua dalam kurun waktu seminggu ke depan,” kata Endi. Musfi menerangkan kalau kesepakatan jual beli sudah dilakukan, uang pembelian rumah untuk Dora langsung ditransfer Dompet Dhuafa Republika dari Jakarta ke Endi. “Kami sebagai cabang Dompet Dhuafa Republika diberikan wewenang mengurus pembelian rumah ini. Saat ini balik nama rumah dari penjual ke Dora sedang kami urus ke Notaris Syamsuhardi beralamat di Sawahan Padang,” terangnya. Musfi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan kepedulian terhadap Dora, sehingga sekarang Dora bisa memiliki rumah sendiri. “Sampai program ini kami laksanakan, semua tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak. Pihak RS M Djamil dan RSCM Jakarta juga telah memberikan berbagai kemudahan dan jaminan pengobatan bagi Dora, terutama pula para donatur di seluruh Indonesia,” katanya. Dora merasa sangat terharu dengan pembelian rumah ini. Kini, Dora resmi memiliki rumah seluas 66 meter persegi dengan luas tanah 78 meter persegi. Rumah ini terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi. Diakuinya, dengan adanya rumah ini dia merasa sangat terbantu. “Dora tidak lagi memikirkan uang kontrakan yang biasanya Rp2,5 juta per-tahun harus dibayar,” katanya. Ditanyakan tentang kondisi kesehatannya sekarang, Dora masih mengeluh. “Belum ada perubahan yang begitu berarti, keringat darah itu masih keluar hampir setiap hari. Dora hanya ingin sembuh, biar Dora bisa kerja dan kuliah dengan lancar,” katanya. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar