PADANG, HALUAN — Anugerah The Best Alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas (FHUA) yang rencananya akan diberikan kepada Mendagri Gamawan Fauzi dan Jaksa Agung Basrief Arief pada Selasa (6/9) tertunda.
Menurut Dekan FHUA Yuliandri, kedua pejabat Negara itu pada hari yang sama harus mengikuti rapat kabinet dengan Presiden. “Ini (rapat kabinet—red) mendadak,” ujarnya. Padahal, katanya, semua staf telah mempersiapkan penghargaan tersebut.
Anugerah yang pertama kali diberikan itu, kata Wakil Ketua Panitia Dies Natalis Unand ke-60 Zainul Daulay, telah dirancang jauh hari sebelumnya. Pertimbangannya mengacu kepada: tamatan FHUA, mempunyai kiprah yang dikenal masyarakat, punya dedikasi tinggi, peduli kepada almamater, punya integritas, dan mencapai puncak kariernya.
“Dari 23 nominasi, dua alumni tersebut mendapat poin tertinggi,” katanya. Menurut Zainul, keduanya memenuhi semua kriteria dan terpilih sebagai the best alumni pertama. Rencananya, kepadanya diberikan piagam dan piala.
Gamawan Fauzi sekarang menjabat sebagai Mendagri dan pernah mendapatkan Bung Hatta Award pada 2004, juga menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Negeri Padang (UNP) atas kebijakan-kebijakannya.
Sementara Basrief Arief menjabat sebagai Jaksa Agung. Ia juga telah malang melintang dalam dunia hukum. Pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Belawan, Sumatera Utara. Kemudian menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong, Jawa Barat, Kepala Kejari Jakarta Pusat. Tahun 2007 saat pendaftaran calon pimpinan KPK, Basrief menolak untuk mendaftarkan diri. Kemudian ia muncul sebagai Jaksa Agung.
Meskipun tidak jadi penghargaan diberikan pada orasi ilmiah Mantan Presiden RI HM Jusuf Kalla, bukan berarti penganugrahaan dibatalkan. Menurut Zainul, panitia telah merancang hari Minggu (11/9) di kampus FHUA Jalan Pancasila pukul 19.00 WIB.
Zainul berharap, pada hari tersebut tidak ada lagi kendala yang menghambat penganugrahaan kedua pejabat Negara itu sebagai the best alumni. (h/adk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar