KOMPAS/TIMBUKTU HARTANARibuan masyarakat Manokwari dan sekitarnya turun ke jalan berunjuk rasa menuntut kemerdekaan tanah Papua.
JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Papua yang terus memburuk belakangan ini dinilai terjadi akibat banyaknya penyebaran aparat keamanan tanpa koordinasi yang jelas. Bahkan saking tak jelasnya, sampai muncul istilah ada "pasukan malaikat" di Papua.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim mempertanyakan begitu rapuhnya kontrol keamanan di Papua saat ini. Kepada Kompas di Jakarta, Jumat (21/10/2011), Ifdhal mengatakan kondisi ini terjad akibat penyebaran (deployment) aparat keamanan yang begitu banyak di Papua.
"Kenapa sih kontrol keamanan di Papua begitu mudah robek? Nah ini apa kaitannya dengan begitu banyak deployment aparat keamanan di sana, karena deployment aparat keamanan di sana bukan hanya TNI, tetapi juga aparat intelijen, polisi dan aparat sekuriti lain yang turun ke sana, sehingga banyak aktor keamanan yang memiliki pimpinan yang berbeda-beda dan misi yang berbeda juga," kata Ifdhal.
Akibatnya lanjut Ifdhal, bentrok di lapangan antarberbagai institusi keamanan di sana kadang-kadang tidak diketahui. "Bahkan dalam percakapan kami dengan Panglima Kodam, dia sendiri tidak mengenali ada pasukan lain di sana. Itu yang mereka sebut sebagai pasukan malaikat," katanya.
Menurut Ifdhal harusnya ada satu kebijakan yang komprehensif di Papua. "Apa sih kebijakan nasional di sana, sehingga tidak begitu banyak institusi yang terlibat yang menafsirkan sendiri-sendiri kontrol keamanan di Papua itu," ujarnya.
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar