shutterstockIlustrasi
PADANG, KOMPAS.com — Pihak Kepolisian Resor Kota Padang mengaku membutuhkan keterangan sejumlah wartawan yang ikut dalam penggerebekan di Fellas Cafe pada 26 September 2011. Kehadiran wartawan dibutuhkan untuk mengungkap identitas para penonton tarian telanjang (striptis) di tempat hiburan malam itu.
Keterangan wartawan dibutuhkan untuk mengungkap kasus ini karena hingga kini tiga penonton tarian telanjang itu belum diketahui secara pasti.
-- Ari Yuswan
"Kami masih terus melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus ini. Namun, untuk mengungkap tiga tersangka lain yang pada saat itu menjadi penonton, kami membutuhkan kesaksian wartawan," katanya.
Meski demikian, ia melanjutkan, pihaknya belum melayangkan surat permintaan untuk menjadi saksi ke perusahaan media tempat para wartawan tersebut bekerja.
"Dalam waktu dekat, kami akan sampaikan surat itu," ujar Ari Yuswan.
Sebelumnya, sebanyak 14 saksi sudah dimintai keterangan oleh jajaran Reskrim Polresta Padang, yang di antaranya 8 orang dari aparat Satpol PP Kota Padang, dua orang dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T), dua orang dari Fellas Cafe, dan dua orang dari dinas pariwisata setempat.
"Keterangan wartawan dibutuhkan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini karena hingga kini tiga penonton tarian telanjang itu belum diketahui secara pasti," kata Ari.
Sementara itu, pihak kepolisian juga belum mendapatkan keterangan dari kedua penari telanjang tersebut perihal identitas penonton mereka pada malam itu.
"Kedua tersangka hingga kini mengaku tidak mengetahui siapa ketiga penonton itu. Oleh sebab itu, kami memerlukan kesaksian wartawan yang ada di lapangan," katanya.
Ari mengakui, kerja sama dengan para wartawan untuk mengungkap tuntas kasus tersebut sangat dibutuhkan.
"Wartawan adalah saksi kunci untuk mengungkap identitas tiga penikmat tarian telanjang itu," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar