Ilustrasi
MEDAN, KOMPAS.com — Jenazah Samuel Hyein Lee (28), warga negara Amerika Serikat, yang tewas setelah ditusuk oleh orang tak dikenal di Medan telah dibawa keluarga pulang. Pihak keluarga meminta tolong kepada Kepolisian Resor Kota Medan untuk membantu mencari pelaku.
"Kemarin jenazahnya sudah dibawa pulang. Pihak keluarga berterima kasih kepada Kepolisian Resor Kota Medan atas kerja samanya," kata konsul Amerika Serikat untuk Sumatera, Kathryn T Crockart, di Medan, Minggu (23/10/2011).
Samuel tewas setelah ditusuk perampok di Jalan Mustang, Rabu pukul 23.30. Malam itu, Samuel baru saja mendarat di Bandara Internasional Polonia Medan setelah terbang dari Malaysia dengan menggunakan pesawat Air Asia.
Dia lantas naik becak milik Frans Darnapia Pasaribu hendak ke Swiss-bel Hotel di Jalan S Parman. Ketika sampai di Jalan Mustang, sekitar 100 meter dari gapura Bandara Internasional Polonia Medan, mereka dicegat oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Salah satu dari pencegat itu turun hendak merampas barang-barang Samuel. Namun, kata Frans, Samuel melawan dan terjadi perkelahian.
Pencegat itu mengeluarkan belati dan menusuk paha kiri, setelah itu mereka kabur. Samuel mencoba mengejar, tetapi dia lantas ambruk bersimpa darah. Dia mengalami tiga luka tusuk di paha kiri dan pelipis kirinya lebam. Frans dibantu warga lantas membawa Samuel ke Rumah Sakit Elizabeth untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tidak tertolong lagi.
Frans menjelaskan, tidak ada barang Samuel yang hilang. Koper hitam, paspor, dan telepon selulernya masih utuh. "Semua barangnya sekarang kami simpan sebagai barang bukti," kata Kepala Kepolisian Sektor Kota Medan Baru Ajun Komisaris Polisi Dony Alexander.
Dony menduga, pelaku hendak merampok korban. Akan tetapi, karena korban melawan, mereka memilih kabur tanpa hasil. Untuk menyelidiki kasus ini, Dony telah memeriksa tiga saksi, termasuk Frans. Menurut para saksi, ciri penusuk Samuel, antara lain, berbadan kurus, rambut lurus, dan berbaju warna putih. Adapun rekannya memakai jaket warna hitam.
"Kemarin jenazahnya sudah dibawa pulang. Pihak keluarga berterima kasih kepada Kepolisian Resor Kota Medan atas kerja samanya," kata konsul Amerika Serikat untuk Sumatera, Kathryn T Crockart, di Medan, Minggu (23/10/2011).
Samuel tewas setelah ditusuk perampok di Jalan Mustang, Rabu pukul 23.30. Malam itu, Samuel baru saja mendarat di Bandara Internasional Polonia Medan setelah terbang dari Malaysia dengan menggunakan pesawat Air Asia.
Dia lantas naik becak milik Frans Darnapia Pasaribu hendak ke Swiss-bel Hotel di Jalan S Parman. Ketika sampai di Jalan Mustang, sekitar 100 meter dari gapura Bandara Internasional Polonia Medan, mereka dicegat oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Salah satu dari pencegat itu turun hendak merampas barang-barang Samuel. Namun, kata Frans, Samuel melawan dan terjadi perkelahian.
Pencegat itu mengeluarkan belati dan menusuk paha kiri, setelah itu mereka kabur. Samuel mencoba mengejar, tetapi dia lantas ambruk bersimpa darah. Dia mengalami tiga luka tusuk di paha kiri dan pelipis kirinya lebam. Frans dibantu warga lantas membawa Samuel ke Rumah Sakit Elizabeth untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tidak tertolong lagi.
Frans menjelaskan, tidak ada barang Samuel yang hilang. Koper hitam, paspor, dan telepon selulernya masih utuh. "Semua barangnya sekarang kami simpan sebagai barang bukti," kata Kepala Kepolisian Sektor Kota Medan Baru Ajun Komisaris Polisi Dony Alexander.
Dony menduga, pelaku hendak merampok korban. Akan tetapi, karena korban melawan, mereka memilih kabur tanpa hasil. Untuk menyelidiki kasus ini, Dony telah memeriksa tiga saksi, termasuk Frans. Menurut para saksi, ciri penusuk Samuel, antara lain, berbadan kurus, rambut lurus, dan berbaju warna putih. Adapun rekannya memakai jaket warna hitam.
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar