KOMPAS.com — Jorge Lorenzo mengemban tugas yang sangat berat dalam usahanya mempertahankan trofi MotoGP sekaligus menghambat perjalanan Casey Stoner menuju tangga juara dunia. Pasalnya, dia harus terus finis di depan pebalap Repsol Honda tersebut sehingga pertarungan mereka akan berlangsung hingga akhir musim.
Kami tahu, ini tidak mudah karena Casey biasanya luar biasa di trek ini. Tetapi, saya akan berusaha sebaik mungkin dan tidak pernah
-- Jorge Lorenzo
Nah, dengan gap yang cukup besar ini, tak ada pilihan bagi Lorenzo selain selalu mengalahkan Stoner, seperti yang dilakukan di GP Jepang dua pekan lalu. Sebab, sekali saja Stoner menang dan Lorenzo gagal naik podium, maka sia-sialah usaha pebalap Yamaha ini untuk menghadang rivalnya dari Australia tersebut.
Lorenzo akan memulai misi sangat berat itu pada akhir pekan ini di Sirkuit Phillip Island, Australia. Terbilang sangat berat karena Stoner selalu merajai balapan di depan publiknya tersebut sejak bersama Ducati pada musim 2007. Apalagi, sekarang performa Honda yang sangat mengagumkan plus hasil fantastis yang ditunjukkan sejak awal musim—selalu finis di podium—membuat Stoner tetap menjadi favorit terkuat untuk memperpanjang dominasinya di Phillip Island.
Meskipun demikian, Lorenzo tetap bertekad kembali mengalahkan Stoner serta menggagalkan "match point" pertama rivalnya tersebut. Dia berharap, kemenangan di GP Jepang memberikan pengaruh positif dalam pertarungan akhir pekan nanti.
"Saya sekarang menuju Australia setelah beberapa hari latihan di Indonesia," ujar Lorenzo. "Saya menantikan balapan di Sirkuit Phillip Island, salah satu trek favoritku dan mungkin yang terindah."
Ia menambahkan, "Setelah balapan di Jepang, di mana kami mendapatkan hasil positif, kami benar-benar mematok target kembali naik podium. Kami tahu, ini tidak mudah karena Casey biasanya luar biasa di trek ini. Tetapi, saya akan berusaha sebaik mungkin dan tidak pernah menyerah!"
Pertarungan memperebutkan gelar juara dunia 2011 ini akan berakhir jika setelah GP Australia nanti Stoner unggul 50 poin atas Lorenzo. Jadi, hasil terburuk Lorenzo pada seri ke-16 tersebut harus di podium nomor tiga untuk menunda selebrasi Stoner menjadi juara dunia.
TERKAIT:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar