PADANG, Haluan—Keberadaan Kota Padang di jantung Sumatera Barat, ternyata belum menjamin terlepasnya seluruh wilayah di daerah itu dari keterisolasian. Buktinya, masih ada wilayah di Kota Padang yang belum terjamah penerangan listrik, telekomunikasi, dan jalan beraspal.
“Kondisi memiriskan itu, masih ditemukan di kawasan Bungus Teluk Kabung, Lubuk Kilangan, Pauh, Kuranji dan Koto Tangah,” kata wakil ketua DPRD Kota Padang, Budiman, kemarin.
Terjadinya hal sebagaimana disebutkan di atas, kata Budiman disebabkan karena tidak meratanya pembangunan. Sehingga, banyak program pembangunan yang direncanakan tak bisa dilakukan di kawasan bersangkutan.
Budiman berpendapat, masih ditemukannya daerah terisolir di Kota Padang disebabkan tersedotnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk belanja langsung pegawai.
“Hampir 75 persen PAD tersedot ke gaji pegawai. Sehingga, Pemko Padang kesulitan untuk melakukan pemerataan pembangunan,” kata kader PKS ini.
Agar di Kota Padang tak ada lagi daerah terisolir, Budiman meminta Pemko Padang memaksimalkan penerimaan daerah.
“Kalau ini telah dilakukan, seluruh masyarakat di Kota Padang dapat merasakan pembangunan secara merata,” katanya menambahkan.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Gustin Pramona mengatakan, pemerataan pembangunan di Kota Padang dapat terwujud jika Pemko Padang lebih pro aktif untuk mengejar target PAD.
“Kalau penerimaan dari PAD bisa maksimal, maka kelebihannya bisa dialokasikan untuk pemerataan pembangunan,” tuturnya.
Gustin berharap, pada 2011 ini Pemko Padang lebih bekerja keras dalam memungut retribusi. Kapan perlu, retribusi pada sektor yang biasanya terabaikan bisa dioptimalkan.
“Kunci pemerataan pembangunan adalah anggaran. Dengan maksimalnya penerimaan, tentu keterisolasian di sejumlah daerah bisa diantisipasi,” katanya mengakhiri.(h/ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar