BARU DIBANGUN
SOLSEL, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) membangun pasar representatif di Muaro Labuh. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperindag Amdani Duspa saat ditemui Haluan di ruang kerjanya, Kamis (17/11).
Dalam pengerjaan pembangunan pasar tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Dinas PU Solsel, sedangkan cikalnya sudah tersedia dua los di lokasi pasar.
“Masterplan pembangunan pasar dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, mengenai anggaran bakal dianggarkan pada pembahasan APBD 2012,” jelas Amdani.
Kabid Perdagangan Dinas Koperindag Solsel Ade Phaulina menjelaskan, pasar baru Muara Labuh dipilih sebagai pasar representatif didasari kunjungan Dinas Koperindag Provinsi yang menyarankan agar pasar tersebut dijadikan pasar percontohan. Didukung dengan lahan pasar seluas 7 hektare lebih dimungkinkan untuk dikembangkan.
Tahun lalu, dinas terkait telah mengupayakan pemindahan pasar, usaha tersebut membuahkan hasil. Pasar lama Muara Labuh tidak memungkinkan pengembangan lokasi karena letaknya diapit perumahan warga.
“Pasar ini diramaikan pedagang setiap Senin dan Kamis, namun pada hari-hari yang lain pasar tetap digunakan untuk aktivitas jual beli,” kata Ade.
Kini terdapat dua los pasar, los besar dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan los yang satu lagi dibangun melalui APBD Solsel.
Di samping itu, pasar tersebut juga mendapatkan bantuan pembangunan pasar untuk pembangunan los daging higienis dari dana provinsi.
“Tahun 2012 bakal mendapat bantuan lagi untuk pembangunan los pasar ikan dan ayam potong,” ucapnya.
Desain pasar terdiri dari dua bagian besar, bagian belakang digunakan sebagai tempat penjualan kebutuhan pokok, sementara bagian depan bakal dibangun sarana bermain anak berupa taman wisata dan kuliner.
Untuk meningkatkan pengembangan dan pengawasan aktivitas pasar, telah berdiri UPTD yang mengawasi pasar di tiga kecamatan, Kecamatan Pauh Duo, Sungai Pagu dan Koto Parik Gadang Diateh.
“Kita berharap petugas dapat menjalankan tugas, mengelola pasar dengan baik sehingga mendatangkan pendapatan bagi daerah,” lanjut Ade.
Mewujudkan pasar representatif sesuai masterplan, butuh dana Rp1,8 miliar untuk pembangunan lokasi bermain dan kuliner. Modal yang besar mendatangkan manfaat yang besar. Pasalnya, jika konsep pasar terealisasi banyak peluang kerja yang di serapnya. Ujung-ujungnya, perekonomian masyarakat berkembang.
“Pengelolaan wisata dan operasional pasar, kita berusaha menggaet pihak ketiga, tujuannya agar pasar terkelola secara profesional,” jelasnya. (h/col).HALUAN —
Tidak ada komentar:
Posting Komentar