Kabar mengejutkan datang dari benua Afrika, tepatnya dari Nigeria. Seorang WNI berinisial M (43) diculik dari tempat tinggalnya di Kota Kano. M merupakan staf perwakilan sebuah perusahaan farmasi besar di Jakarta.
“Empat pria bersenjata mendatangi rumah M di kota itu,” sebut sumber detikcom di kalangan penegak hukum yang enggan disebutkan namanya, Rabu (2/11).
Menurut sumber tersebut, penculikan terjadi pada 23 Oktober lalu. Penculik tiba-tiba datang dan mengepung rumah yang didiami M dan membawa pergi pria kelahiran Kudus itu. “Mereka geng kriminal,” sebut sumber tersebut.
Setelah sukses melakukan operasi penculikan, geng kriminal itu pun meminta tebusan. Kantor pusat perusahaan farmasi itu pun sudah melakukan upaya proaktif agar stafnya itu bisa segera dibebaskan.
Pihak berwenang di Jakarta melakukan koor-dinasi dengan Interpol. “Kasus ini juga sudah disampaikan ke presiden, dan diminta agar segera diselesaikan,” tutur sumber itu.
Sayangnya sumber resmi di pemerintahan belum ada yang bisa dikonfirmasi. Baik Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian belum ada yang bisa memberikan keterangan. Ditengarai hal ini terkait dengan proses negosiasi pembebasan korban.
Minta tebusan US$ 500 ribu
“Mereka minta tebusan sampai US$ 500 ribu,” terang aparat yang enggan disebutkan namanya itu, Rabu (2/11/2011).
Penculik melakukan kontak dengan staf perwakilan perusahaan farmasi itu di Nigeria. Kantor pusat perusahaan farmasi itu pun sudah merespons dan me lakukan penanganan. Uang tebusan sudah siap diberikan kepada penculik agar bisa segera dibebaskan.
Kasus ini memang sengaja dijaga agar tidak bocor ke publik. Salah satu alasan utama adalah keselamatan korban karena terkait proses negosiasi pembebasan. Selain itu keluarga korban di Jakarta juga dijaga agar jangan sampai khawatir. “Doakan saja mudah-mudahan korban bisa segera dibebaskan,” tutur sumber itu.
Upayakan pembebasan
Walau awalnya terkesan diam, akhirnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) buka suara juga. Katanya, saat ini pemerintah tengah mengupayakan pembebasan M dari tangan kelompok bersenjata di Nigeria.
“Secepatnya diupayakan pembebasan. Kasus ini ditangani dengan hati-hati, keselamatan korban yang diutamakan,” kata Direktur Perlindungan WNI Tatang Razak saat dihubungi detikcom, Rabu (2/11).
Menurut Tatang, penculik diduga geng kriminal di negara setempat. Mereka meminta tebusan US$ 500 ribu. “KBRI mengetahui penculikan pada 24 Oktober. Kita sudah melakukan langkah-langkah berkoordinasi dengan perusahaan dan keluarga,” terang Tatang tanpa merinci perusahaan itu.
Kota Kano terletak 1.000 Km dari ibukota Nigeria Lagos. Pemerintah sudah melakukan upaya-upaya maksimal, proses pembebasan terus dilakukan. “Pak Menlu sudah meminta agar dilakukan penanganan, yang utama keselamatan korban,” tuturnya. (*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar