MANADO - Nasib kurang beruntung dirasakan keluarga Tumbelaka Adjul, warga Kelurahan Girian, Bitung. Dahlia, bayi pasangan Faizal Tumbelaka (27) dan Diana Abjul (31) yang baru berusia empat hari, lahir dengan kondisi tak normal, dengan mulut melebar.
Anak pertama pasangan itu masih dalam perawatan di ruangan khusus bayi fasilitas Neonatal Insentif Care Unit (NICU), Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou, Malalayang.
Kondisi bayi masih labil, sehingga dokter pun tak memperkenankan keluarga menemui bayi malang itu. Bayi itu lahir Jumat (9/12) sekitar pukul 09.00 Wita. Sejak Senin (12/12) sore, bayi itu dirujuk dari RS Bitung.
Diana mengaku hanya bisa menanti kabar sang bayi dari tim medis. Kerinduan memeluk Dahlia, ia rasakan namun sudah dua hari ini belum kesampaian. Ia hanya bisa menyaksikan kondisi Dahlia dari balik kaca ruang NICU. "Suka mau peluk, tapi mau lihat saja tidak dikasih. Cuma lihat dari kaca, itu pun tak kelihatan karena posisinya jauh," ujar Diana.
Meski kondisi Dahlia kekurangan secara fisik, Diana mengatakan, bayinya itu merupakan anugerah dari Tuhan. Ia iklhas menerima. "Ini anugerah. Jadi kami ikhlas," sebut Diana.
Dahlia masih menunggu kepastian. Rencananya tim dokter akan melakukan operasi plastik memperbaiki mulut bayi itu agar terlihat normal. Kata Diana, bayinya harus mencapai usia tiga bulan, sebagai syarat menjalankan operasi rekonstruksi bagian mulut tersebut.
"Nanti tiga bulan, operasi bedah pelastik, lihat perkembangan selanjutnya," sebut Diana.
Faizal, ayah Dahlia, pun mengaku iklhas menerima keadaan bayinya. Ia mengaku kaget saat menyaksikan bayinya baru lahir. Beberapa saat Faizal menggendong sang bayi, ia kemudian melepas bayi, keluar memberitahu keluarga mengenai kondisi fisik bayinya.
"Pokoknya tangisnya keras, sekarang saya rindu sekali mau peluk dia (bayi)," sebut Faizal.
Kendati berstatus pengguna Jamkesmas, Faizal masih kesulitan soal keuangan, mengingat ia hanya berprofesi sebagai nelayan. "Kalau untuk obat-obat, mesti pakai biaya sendiri," kata Faizal.
Sejak lahir Jumat pekan lalu, Dahlia sebenarnya sudah dibawa pulang ke rumah, namun kata Faizal bayi itu kerap menangis seperti menahan sakit. Ia pun kembali membawa Dahlia ke RS Bitung. Akhirnya diputuskan dokter, Dahlia dirujuk ke RSUP Prof Kandou.
Ada belasan kerabat Faizal dan Diana menunggu. Mereka rindu ingin bertemu si bayi mungil. "Rasa-rasa saya mau tukar mata dengan dokter, suka mau lihat Dahlia," ujar Ina Abjul (73), nenek bayi itu. tribunmanado.co.id / Ryo Noor
Editor: Prawira Maulana | Sumber: Tribun Manado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar