LIMAPULUH KOTA, Kabupaten limapuluh Kota diharapkan tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis bibit ikan di Sumatera Barat.
Karena itu, budidaya pembibitan ikan di daerah ini terus digalakkan, bukan saja dikelola petani ikan diberbagai sentra kawasan perikanan yang sudah ada, juga pada lokasi lahan terlantar yang potensial dimanfaatkan untuk usaha perikanan.
Sampai saat ini sektor perikanan diyakini mampu menggenjot ekonomi masyarakat yang menggeluti perikanan. “Usaha perikanan dapat menyerap tenaga kerja, serta meminimalkan pengangguran,” ungkap peternak ikan R.Junaidi dan Sepdi Painda Yeri dalam percakapan dengan Haluan di Payakumbuh, Sabtu (10/12).
Menurutnya, usaha budidaya ikan berpeluang dilakukan pada lahan terlantar walaupun lahan tersebut sudah lama tidak diolah. Selain itu, usaha tersebut juga potensial dikembangkan di perairan umum serta dengan memfungsikan kembali kolam ikan masyarakat yang tidak diolah.
Selain untuk pembesaran berbagai jenis ikan, juga diupayakan untuk menjadikan sebagai kolam pancing, sebab akan mempercepat perolehan hasil. Karena saat ini banyak peminat pancing ikan di nagari-nagari. Setiap peserta pancing dikenakan biaya sedikitnya Rp50 ribu per hari, tergantung dengan jumlah dan besar ikan dalam kolam.
“Jika dikelola dengan seriuas, banyak peternak ikan yang berhasil. Buktinya di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, sudah puluhan kolam yang berhasil dibangun dengan memanfaatkan lahan terlantar. Kolam ikan tersebut dilengkapi dengan kolam pendederan,” ulas mereka.
Dikatakan, biasanya dalam pendederan tersebut, induk ikan yang telah dibuahi pejantan dialihkan ke kolam kecil penetasan (larva). Ikan larva yang dikenal dengan sabuak kemudian dilepas ke kolam untuk pembesaran selama satu bulan. Setelah berukuran 2x3 cm atau 3x5 cm barulah dipanen untuk dipasarkan.
Begitu juga budidaya ikan jala apung di perairan umum, seperti Sarasah Tanggo, Kecamatan Harau, dan embung Sipingai, VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, sudah dilakukan masyarakat setempat. “Jika memungkinkan nanti, Pemkab Limapuluh Kota perlu memberikan perhatian kepada para petani ikan melalui kredit ringan untuk pembeli benih ikan.
Artinya bawa dulu bibit ikan, nanti setelah panen baru dibayar. Upaya itu besar kemungkinan untuk dilakukan, sehingga dapat membantu para petani ikan yang kurang mampu melalui kelompok. “Mereka punya kolam ikan, tapi tidak punya modal usaha untuk beternak ikan,” ulas R.Junaidi menambahkan.
Salah seorang peternak ikan, Dt. Mangkuto secara terpisah menyebut, usaha budidaya ikan adalah dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena selama ini masih terkesan bududaya perikanan kebanyakan masih dikelola secara tradisional. Dengan bantuan kredit, untuk membeli benih ikan, akan membantu sekali bagi pembudidaya ikan daerah ini. (h/zkf)(haluan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar