DISAPU PUTING BELIUNG
PADANG, iga rumah dan satu gudang di Jalan Tabing, Lubuk Minturun RT 2 RW 3 Kelurahan Bungo Pasang, disapu puting beliung, Rabu (1/2) malam.
Ditaksir lebih dari seratus juta rupiah melayang akibat dampak sapuan angin puting beliung tersebut. Kejadian ini berselang 20 hari dari kejadian serupa di kawasan Batang Arau dan Kuranji.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Tidak ada yang melihat jelas seperti apa dahsyatnya gulungan angin itu, karena pada saat kejadian lampu pudur yang membuat gelap gulita. Warga sekitar hanya merasakan kencangnya, angin dan mendengar suara seperti gemuruh yang sangat keras.
“Saya pikir awalnya ada gempa, karena rumah saya berguncang keras. Selain itu juga ada suara keras dari atap rumah. Karena itu, saya bawa cucu saya lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Tak lama kemudian, saya baru tahu bahwa kejadian itu akibat dari angin puting beliung,” ujar Darmilus (53), salah seorang korban.
Dari tiga rumah yang dihantam angin puting beliung, hanya rumah Darmilus yang mengalami rusak berat, karena rumahnya merupakan rumah tua yang telah berusia lebih dari seratus tahun. Rumah yang beratap rumbia itu tampak bolong di beberapa titik. Sementara atap seng dari gudang perabot mendarat di atap rumah Darmilus, dan memperparah kondisi rumah tua tersebut.
Ketika Haluan memasuki rumah Darmilus, dalam rumah itu masih dipenuhi patahan atap rumbia. Sebagian besar isi rumah juga tampak basah kuyup, karena banyaknya atap yang bolong. Kondisi Darmilus yang tergolong keluarga miskin membuat Ia tak mampu berbuat apa-apa. Apalagi untuk menyediakan sekitar Rp20 juta untuk perbaikan rumahnya, dinilai sangat mustahil.
Selain rumah Darmilus (53), rumah milik Rafiza (32) dan Karim (53) juga mendapat hantaman angin puting beliung. Namun kedua rumah itu hanya mengalami rusak ringan, yang masing-masignya hanya mengalami kerugian sekitar Rp2 juta. Sementara itu, gudang pembuatan perabot milik M Akhir (43) juga ikut porak poranda. Sekitar 80 persen perabotan di dalam gudang itu rusak. Sekitar 20 kodi atap seng gudang itu juga rusak dan beterbangan hingga belasan meter. Akibat kejadian itu, M Akhir mengalami kerugian sekitar Rp125 juta.
“Untuk sementara ini, saya akan fokus pada perbaikan gudang yang hancur, setelah itu baru memikirkan bisnis lagi. Tak hanya perabotan jadi, tapi material kayu untuk membuat perabotan juga banyak yang rusak. Bahkan ada yang terbang hingga ke badan jalan raya. Dari 25 anggota saya, semuanya baik-baik saja dan tak ada yang terluka akibat kejadian ini,” ujar M Akhir.
Sementara itu, Lurah Bungo Pasang, Ernawati, memastikan hanya ada empat bangunan yang dihantam di kelurahan mereka, tidak puluhan rumah, seperti informasi yang sempat beredar di masyarakat.
“Kami hanya mendapatkan laporan empat bangunan yang rusak akibat puting beliung, dan telah kami tinjau. Untuk langlah selanjutnya, kami juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Padang,” ujar Ernawati. (h/wan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar