BUKITTINGGI, Puluhan ormas Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Mejelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan Aliansi Paderi Indonesia, Jumat (3/2) kemarin, menyegel Hotel Grand Kartini.
Hotel milik Gunawan Husein, yang telah terlanjur dikeluarkan izinnya oleh Walikota Bukittinggi itu, dibangun persis di depan mihrab Masjid Nurul Haq di Jalan Teunku Umar, dan saat ini hampir selesai dibangun.
Aksi penyegelan dilakukan seusai salat JUmat, sebagai bentuk sikap penolakan terhadap pembangunan hotel tersebut.
Penyegelan itu dilakukan ormas Islam sebagai peringatan terakhir terhadap pemilik hotel sekaligus mendesak walikota untuk segera mencabut izin bangunan hotel tersebut.
Jika tidak diindahkan, massa mengancam akan terjadi banjir darah di Bukittinggi dan mereka mengaku siap untuk perang.
Sebab menurut ormas Islam itu, banyak kejanggalan dalam pembangunan Hotel Kartini. Diantaranya pembangunan sudah dimulai awal tahun 2011 lalu, namun izinnya ternyata baru keluar 11 November 2011.
Selain itu, terjadi konflik di internal pengurus dan yayasan Masjid Nurul Haq, akibat diboncengi oleh oknum-oknum tertentu.
Tapi akhir tahun lalu, pemilik tanah Masjid Nurul Haq atas nama keluarga almarhum Ustad Ridwan telah mencabut surat kuasanya terhadap pengurus Yayasan Nurul Haq, karena diduga telah disalahgunakan.
Dalam orasi yang disampaikan ormas Islam itu, meminta Walikota Bukittinggi Ismet Amzis untuk menghentikan pembangunan Hotel Grand Kartini di depan mihrab Masjid Nurul Haq, karena melecehkan umat Islam dan dinilai dapat memancing konflik SARA di kota wisata itu.
Dalam aksi damai yang dihadiri puluhan ormas Islam itu, massa juga memasang berbagai spanduk sebagai bentuk penolakan pembangunan hotel tersebut.
Mereka juga mengancam akan mendatangkan massa dalam jumlah yang lebih banyak lagi, jika pemilik hotel berani dan coba membuka spanduk yang mereka pasang di kubah masjid dan bangunan hotel.
“Kalau spanduk kami dibuka, berarti pemiliknya sudah menyatakan “perang” dengan kami. Dan kami umat Islam sudah siap untuk syahid. Allahu Akbar,” begitu lantunan takbir yang dikomandoi Ketua MMI Abu Zaki, Ketua FP Abu Umar dan Ketua Aliansi Paderi Indonesia Irwan. (h/jon)
Teks foto : Bangunan Hotel Grand Kartini yang berdampingan dengan Mihrab Mesjid Nurul Haq Jumat siang kemarin disegel Ormas Islam Bukittinggi untuk segera ditutup pembangunanya. (h/jon)http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar