PASBAR, Seorang nelayan dimangsa buaya saat mencuci kakinya di Sungai Lubuk Puta Jorong Mandiangan Kecamatan Kinali Pasaman Barat. Setelah kakinya digigit buaya besar, buaya itu langsung membawa korban sambil merendamkan badannya ke dasar sungai.
Korban lelaki malang itu, Yares Peyu (40) warga Kampung Mandiangin, Jorong Mandiangan, Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali, Pasaman Barat. Peristiwa naas yang mengangetkan warga Mandiangin itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (3/2) kemarin.
Hingga berita ini ditulis, polisi dari Polsek Kinali, petugas Badan Penangguloangan Bencana Daerah (BPBD) Pasbar dibantu warga terus melakukan pencarian, namun petugas belum berhasil menemukan mayat korban. Karena gelap, petugas berangsur-angsur pulang. Direncanakan pencarian dilanjutkan Sabtu (4/2) ini.
Menurut saksi mata, istri korban Imar (33), peristiwa naas yang menimpa suaminya berawal saat korban hendak mencuci kaki di tepi sungai Lubuk Puta Mandiangin, setelah selesai selama seharian mencari lokan di sungai tersebut.
Mencari lokan adalah usaha sepasang suami istri itu untuk menafkahi keluarganya.
Namun tiba-tiba tanpa disadari korban datang seekor buaya yang langsung menyambar korban dan terjatuh ke sungai langsung diseret oleh buaya tersebut ke dalam sungai. Sang istri histeris saat suami tercintanya dimakan buaya di hadapannya.
Selama ini, warga sudah tahu kalau di Sungai itu banyak buaya, tetapi jarang menerkam manusia secara terang-terangan itu. Warga seperti sudah biasa saja mencari lokan di sungai tersebut. Polisi telah membuat plang awas hati-hati ada buaya di pangkal jembatan yang dibuat oleh BPBD, di lokasi penyeberangan sungai dari Kinali ke Jorong Mandiangin.
“Saya dengan suami saya berjarak sekitar dua meter. Saya melihat buaya itu datang dan langsung menggigit kaki suami saya. Dicoba untuk membantu dengan menariknya, tapi buaya itu lebih kuat menyeret ke dalam sungai,” kata istri korban.
Setelah tidak kuasa menolong ia berlari ke arah pemukiman warga dan minta tolong kepada warga yang ada di sana. Tapi, ketika warga datang berbondong-bondong ke lokasi, sudah tidak ada terlihat jejak buaya itu beserta korban.
Sementara itu Sofiadi (49) warga setempat menambahkan, sesampai mereka di lokasi tidak ada korban di TKP. Tanda-tanda juga tidak ada alias korban yang malang itu sudah jauh dibawa buaya. Atas dasar itu pula, warga langsung menghubungi Tim SAR Pasbar, dan Polsek Kinali. Tidak lama kemudian mereka datang dibantu oleh tim BPBD Pasbar dan juga warga lainnya.
“Kita sudah lakukan pencarian, tetap hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban, apa masih hidup atau bagaimana. Namun, terkadang buaya itu masih menunjukkan diri. Itu terlihat, buaya muncul ke permukaan air dan menghilang lagi,” terang Sofiadi.
Dijelaskan karena belum ada tanda-tanda akan ditemukannya korban, sementara upaya terus pencarian terus dilakukan hendaknya ada pawang buaya datang membantu pencarian korban. “Kita yakin, ini akan sangat membantu, karena korban sudah jelas digigit buaya itu,” tambahnya.
Wali Jorong Mandiangin, Sardade Aprial Syam yang juga kakak kandung korban mengatakan, sebelumnya memang pernah ada buaya yang terlihat oleh warga di Sungai Batang Mandiangin. Dan hal tersebut sudah menjadi pembicaraan warga.
“Bahkan tahun lalu juga pernah warga digigit buaya di sungai itu,” imbuhnya. Hingga kemarin upaya pencarian terus dilakukan. Beberapa orang warga setempat sudah ada yang langsung menyelam ke sungai untuk melakukan pencarian. Namun, entah buaya mana yang menggigit belum adapat dipastikan, karena buaya yang bermunculan itu lebih dari satu ekor.
Kapolsek Kinali, AKP. Asnomi Nanda ketika dihubungi Haluan menyebutkan bertekad terus melakuan pencarian, hingga korban ditemukan. Pihaknya sudah menurunkan personil polisi dibantu Tim SAR dan pihak-pihak lain serta masyarakat untuk melakukan pencarian terhadap korban. (h/nir)
http://www.harianhaluan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar