Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pusat perbelanjaan modern (mal) tidak banyak memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Hanya membayar Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di depan, setelah itu tidak ada kontribusi kepada pemerintah daerah," katanya saat memberikan kuliah umum di Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin.
Menurut Jokowi, pasar tradisional dan pedagang kaki lima justru memberikan sumbangan yang lebih besar bagi pemerintah daerah melalui penyetoran retribusi.
"Pendapatan kami (Solo) dari pasar dan pedagang kaki lima, ketika saya masuk hanya Rp7,8 miliar. Sekarang Rp19,2 miliar dan itu tanpa menaikkan retribusi," kata Jokowi.
Oleh karena itu, kata Jokowi, dia berusaha memberdayakan pedagang kaki lima dan pasar tradisional.
Ia mendekati pedagang kaki lima dan pasar tradisional dengan mengundang mereka makan siang dan makan malam sampai 54 kali sebelum memindahkan pedagang kaki lima dan pedagang di pasar kumuh ke tempat yang sudah ditata.
"Karena menurut saya, pasar adalah showroom petani,showroom perajin tahu-tempe, showroom produk-produk nelayan. Kalau mereka tidak diperhatikan, hanya berikan ruang pada mal, hypermarket, dan supermarket itu keliru besar," katanya. (I026)
Editor: Maryati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar