Selama dua hari di awal April 2012 ini, Gunung Marapi yang teletak di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, kembali meletus dengan letusan yang cukup kuat dan mengeluarkan kepulan asap berwarna kelabu.
Sepanjang Senin (2/4) kemarin, tercatat di kantor pemantauan gunung api dan badan meteorologi Belakang Balok, Bukittinggi, letusan gunung api terjadi sebanyak dua kali.
“Pertama kali gunung meletus pukul 07.01 WIB dengan ketinggian letusan 700 meter dengan warna asap kelabu. Dan dilanjutkan pukul 12.21 WIB dengan ketinggian letusan 800 meter dengan warna asap yang sama,” kata Kepala Vulkanologi Pemantau Gunung Api Bukittinggi Sumarno kemarin siang.
Sumarno menambahkan, sehari sebelumnya, Gunung Marapi juga telah meletus satu kali sekitar pukul 07.25 WIB dengan ketingian letusan 700 meter serta mengeluarkan asap berwarna kelabu.
“Sepanjang bulan Maret lalu, tercatat letusan Gunung Marapi sebanyak 192 kali letusan,” tambah Sumarno.
Meskipun Gunung Marapi terus meletus dan mengepulkan asap kelabu, namun warga yang bemukim di sekitar pinggang gunung api tersebut tampaknya tidak merasa cemas. Bahkan mereka mengaku, justru merasa khawatir jika gunung api tersebut tidak lagi meletus.
“Kalau gunung itu masih meletus, bagi kami adalah kebiasaan dan itu sudah menjadi kearifan lokal. Debu dari letusan Gunung Marapi bisa menyuburkan tanah petanian kami,” kata Malano, warga Sungai Pua yang nagari mereka persis berada di pinggang Gunung Marapi.
Malano mengaku, sejauh ini belum ada imbuan dari pemerintah, untuk pengungsian. Cuma mereka tetap diminta untuk waspada.
Kepala BPBD Agam, Bambang Warsito mengatakan, pihaknya tetap melakukan pemantaun Gunung Marapi bekerjasama dengan pihak vulkanologi.
“Kita tetap menunggu informasi dari pihak vulkanologi, jika diminta warga sekitar gunung mengungsi, kami akan laksanakan dan kita sudah siapkan segala sesuatunya,” kata Bambang Warsito. (h/jon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar