Aaron Sweeney, balita berusia tiga tahun di Glasgow, Skotlandia, pernah mengalami gagal jantung lima kali dalam setahun, karena penyakit jantung langka yang dideritanya.
Jantung Aaron berhenti hingga tujuh menit setiap kali serangan itu muncul. Serangan yang pertama muncul pada tahun lalu, saat Aaron sedang menonton televisi, sebagaimana yang dilaporkan Dailymail.
Denyut jantung Aaron dapat kembali berkat ibunya, Jolaine Clark (28) yang telah dilatih untuk mengembalikan fungsi jantung Aaron menggunakan alat pacu jantung jinjing yang selalu dibawanya selama 24 jam.
"Dokter mengatakan bahwa seharusnya dia tidak berlari, namun saya tidak dapat menghentikannya," kata Jolaine.
Selayaknya anak-anak kecil kebanyakan, Aaron memang senang berlarian mengelilingi rumahnya di Mosspark, Glasgow, Skotlandia, meskipun balita ini telah didiagnosa dengan 'Sudden Death Syndrome' atau Prolonged QT Syndrome.
Penyakit itu baru berhasil didiagnosa, setelah Aaron mengalami gagal jantung untuk ketiga kalinya.
Sementara itu, kelainan jantung yang dialami Aaron telah terjadi semenjak Aaron berada dalam kandungan.
Pada Januari lalu, sebuah alat untuk memantau jantung telah dipasang di dalam dada Aaron, untuk mendeteksi dan merekam kondisi jantung balita ini.
Aaron akan menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung otomatis, di bawah kulitnya, yang secara otomatis akan bekerja saat jantungnya memiliki indikasi untuk mendapatkan serangan. Operasi itu akan dilakukan pada tahun ini.
"Dia selalu bergembira, meskipun dia tahu bahwa ada yang salah dengan jantungnya. Namun dia bisa mengatasinya dengan baik," ujar Jolaine.
(M048)
Jantung Aaron berhenti hingga tujuh menit setiap kali serangan itu muncul. Serangan yang pertama muncul pada tahun lalu, saat Aaron sedang menonton televisi, sebagaimana yang dilaporkan Dailymail.
Denyut jantung Aaron dapat kembali berkat ibunya, Jolaine Clark (28) yang telah dilatih untuk mengembalikan fungsi jantung Aaron menggunakan alat pacu jantung jinjing yang selalu dibawanya selama 24 jam.
"Dokter mengatakan bahwa seharusnya dia tidak berlari, namun saya tidak dapat menghentikannya," kata Jolaine.
Selayaknya anak-anak kecil kebanyakan, Aaron memang senang berlarian mengelilingi rumahnya di Mosspark, Glasgow, Skotlandia, meskipun balita ini telah didiagnosa dengan 'Sudden Death Syndrome' atau Prolonged QT Syndrome.
Penyakit itu baru berhasil didiagnosa, setelah Aaron mengalami gagal jantung untuk ketiga kalinya.
Sementara itu, kelainan jantung yang dialami Aaron telah terjadi semenjak Aaron berada dalam kandungan.
Pada Januari lalu, sebuah alat untuk memantau jantung telah dipasang di dalam dada Aaron, untuk mendeteksi dan merekam kondisi jantung balita ini.
Aaron akan menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung otomatis, di bawah kulitnya, yang secara otomatis akan bekerja saat jantungnya memiliki indikasi untuk mendapatkan serangan. Operasi itu akan dilakukan pada tahun ini.
"Dia selalu bergembira, meskipun dia tahu bahwa ada yang salah dengan jantungnya. Namun dia bisa mengatasinya dengan baik," ujar Jolaine.
(M048)
Editor: Desy Saputra
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar